BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas minta para kepala desa di Banyuwangi, agar menggelar shalawatan minimal seminggu sekali di kantor-kantor desa.
Imbauan ini disampaikan Anas, di sela acara shalawatan dan doa bersama usai Salat Jumat di Masjid Babussalam Lingkungan Pemda Banyuwangi, kemarin.
“Mumpung di sini ada kepala desa, saya minta tiap kantor desa menggelar salawatan. Apalagi saat ini bulan Maulid. Mulai bulan ini, hingga sepanjang tahun digelar shalawatan di tiap kantor desa,” kata Anas.
Menurut Anas, gelar shalawatan tidak perlu mewah. Cukup digelar dengan suguhan yang sederhana.
“Dibuat sederhana saja. Cukup dengan suguhan teh atau singkong, begitu saja,” ujarnya.
Tantangan 2017 yang menurut Anas diprediksi semakin berat, akan mampu dihadapi Banyuwangi.
“Ini agar Allah SWT memberikan kemudahan-kemudahan kepada Banyuwangi. Apalagi tantangan Indonesia di 2017 diprediksi sangat berat,” jelas dia.
Dengan bershalawat serta berdoa, tambah Anas, akan mendatangkan rahmat dari Allah SWT. “Dengan rahmat itu, kesuksesan akan mudah datang,” tutur Anas.
Bupati dari PDI Perjuangan ini menyatakan, dirinya sangat percaya, bahwa doa dengan salawatan adalah doa yang mujarab.
“Hadis Qudsi menyebutkan, sebelum menciptakan dunia dan isinya, Allah terlebih dahulu menciptakan Nur (cahaya) Nabi Muhammad,” paparnya.
Anas berharap, dengan gelar shalawatan Masjid Babussalam Pemkab Banyuwangi itu bisa menjadi pengingat, untuk setiap saat memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sebelumnya, kawasan Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, beberapa hari lalu dilanda puting beliung. “Peristiwa itu mengingatkan kita untuk selalu berdoa meminta keselamatan kepada Allah SWT,” kata Anas.
Dia bersyukur sepanjang tahun ini, Banyuwangi dihindari dari bencana yang berarti, di saat beberapa daerah di Indonesia diterpa bencana.
“Kami bersyukur sepanjang tahun ini, Banyuwangi dihindari dari bencana. Karena itu, kami berdoa agar Banyuwangi terus terhindar dari bencana,” ucapnya.
Kegiatan salawat dan doa ini diikuti seluruh jajaran SKPD, camat, kepala desa, tokoh agama, dan masyarakat sekitar. Hadir juga anak-anak yatim Banyuwangi. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS