MADIUN – Wali Kota Madiun Maidi membuka seleksi Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kota Madiun. Upacara pembukaan dilaksanakan di Alun-alun kota setempat, Selasa (22/3/2022).
Sebanyak 275 peserta dari berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) dan setingkat di Kota Madiun. Ratusan peserta tersebut akan diseleksi hingga menyisakan 78 peserta.
Mereka lantas dipersiapkan untuk bertugas pada upacara peringatan Detik-detik Proklamasi dan Penurunan Bendera pada 17 Agustus mendatang.
“Kita belum tahu kondisi (Covid-19) ke depan seperti apa. Yang terpenting kita persiapkan dulu seperti biasa,” kata Maidi.
Sebab, lanjut dia, kondisi Covid-19 memang belum dapat dipastikan ke depan. Hal itu seperti tahun lalu yang jumlah kasus malah meningkat dan menapaki puncaknya pada Juli.
Alhasil, upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi kembali digelar secara virtual dengan mengikuti dari Istana Merdeka. Wali kota tentu berharap kondisi Covid-19 semakin membaik ke depan sehingga upacara bisa dilakukan seperti biasa di tiap daerah.
“Kita harus bersiap apapun kondisinya nanti. Jangan sampai, minat anak-anak ini tidak terwadahi,” jelasnya.
Wali Kota dari PDI Perjuangan ini berpesan kepada peserta untuk serius mengikuti setiap tahapan seleksi. Apalagi, juga ada seleksi untuk perwakilan di provinsi.
Maidi juga berpesan kepada tim penilai untuk maksimal dan sudah harus mengacu kriteria yang ditetapkan untuk provinsi. Harapannya, perwakilan Kota Madiun di tingkat provinsi nanti bisa melenggang dengan mulus.
“Ikut Paskib itu banyak pengalamannya. Mulai pengalaman berdisiplin, mandiri, kerja tim, dan lainnnya. Saya harap peserta yang serius,” tuturnya.
Dia juga minta Disbudparpora menyiapkan konsep pelatihan jangka panjang. Terutama mereka yang masuk kriteria provinsi.
Harapannya, perwakilan dari Kota Pendekar lebih siap bersaing dengan daerah lain bahkan bisa tembus tingkat nasional. Perwakilan Paskibra Kota Madiun cukup menorehkan prestasi dengan menembus tim cadangan untuk Paskibraka 2021 lalu.
“Ini tugas Disbudparpora. Apa yang menjadi indikator dan kriteria provinsi maupun nasional harus dipahami betul untuk kita terapkan sebagai bahan pelatihan di sini,” pungkasnya. (ant/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS