PONOROGO – Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Jawa Timur menggelar bimbingan teknis (bimtek) Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian yang dibuka langsung oleh Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko (2/2/2024). Hal tersebut sebagai upaya khusus (upsus) percepatan dan perluasan tanam peningkatan produksi padi dan jagung.
Kegiatan yang bertempat di Hotel Amaris itu diikuti oleh 150 perserta dari kalangan penangkar bibit, penyuluh pertanian, dan petani.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengatakan, Kabupaten Ponorogo mempunyai potensi lahan yang bisa ditanami berbagai komoditas tanaman, terutama padi dan jagung.
Produksi padi dan jagung Ponorogo pada tahun 2023 sangat melimpah, dan mampu memenuhi kebutuhan pangan lokal Ponorogo sendiri, bahkan juga untuk daerah sekitarnya. Pada tahun 2023 produksi padi mencapai 471.161 ton, sedangkan produksi jagung mencapai 329.533 ton.
“Tentunya dalam rangka peningkatan produksi kedua komoditas tanaman tersebut perlu diimbangi oleh adanya keilmuan yang dimiliki oleh para petani dan petugas lapang yang terkait agar memenuhi standar yang yang dipersyaratkan,” ujar Bupati Sugiri.
“Standar ini meliputi peningkatan produktivitas, efisiensi dan daya saing produk yang dihasilkan,” imbuh politisi PDI Perjuangan itu.
Bupati Sugiri juga berharap, selain untuk menerapkan standar produktivitas padi dan jagung di Ponorogo, bimtek tersebut juga dapat menambah wawasan terkait kapasitas keilmuan petugas pertanian.
“Kami ucapkan terima kasih kepada BSIP Jatim. Ini keren. Mudah-mudahan bisa ada added value ilmu pengetahuan mulai dari on farm ke off farm, pemilihan benih. Semuanya harus keren,” tuturnya.
“Ujung-ujungnya ada peningkatan kualitas SDM yang ada di Ponorogo di bidang pertanian. Dengan cara demikian, maka hasilnya akan berkualitas,” tandasnya. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS