JAKARTA – Presiden Joko Widodo tiba-tiba masuk ke Balai Wartawan sekitar pukul 16.55 WIB. Ia berkeliling tiap sudut ruangan di bangunan sisi kanan Istana Negara tersebut. “Saya ingin melihat-lihat semuanya,” kata Jokowi dengan pakaian batik warna hitam dan rambut klimis, Senin, 5 Januari 2015.
Jokowi tak memiliki agenda terbuka sore ini. Acara terakhir yang digelar terbuka adalah menerima Tim Panitia Seleksi Calon Hakim Mahkamah Konstitusi pukul 13.00 WIB. Kedatangan Jokowi sontak membuat kaget para wartawan. Ia dikawal dua ajudan, empat Pasukan Pengaman Presiden dan seorang sekretaris pribadi. Tak ada kepala atau staf Biro Pers Kepresidenan.
Kondisi ruangan wartawan sore ini sangat berantakan, kertas, dan sampah berserakan. Ajudan Presiden bahkan sangat kerepotan membersihkan jalan Jokowi dari kursi-kursi yang tak beraturan di ruang tersebut saat mengelilingi ruangan.
Di beberapa meja, masih tertinggal kotak konsumsi yang belum dirapikan. Sore ini, para wartawan sebagian besar telah selesai membuat berita bahkan banyak yang sudah pulang. Di ruang tersebut, hanya sedikit yang tengah membuat berita, sisanya mengobrol, menonton berita di televisi, dan asyik dengan gadget masing-masing.
Seandainya bukan blusukan, tentu beberapa staf Biro Pers akan tiba lebih dulu di ruangan tersebut untuk membersihkan dan menata ruangan. Hal yang terjadi seperti era Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono yang berkunjung tepat seusai pelantikan.
Tak hanya memantau ruangan utama, Jokowi juga mengecek loker, ruang kecil, musala, dan WC yang biasa digunakan wartawan. Ia juga bertanya soal makanan dan minuman, yang kebetulan sore ini semuanya dalam keadaan kosong karena kehabisan persediaan. “Beri saya waktu satu minggu tuk membereskan semua,” kata Jokowi di akhir blusukan-nya. (Tempo)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS