Kamis
04 Desember 2025 | 1 : 37

Blusukan ke Pelosok Malang Barat, Sanusi Sapa Petani Milenial

pdip-jatim-241009-kampanye-ngantang-1

MALANG – Calon Bupati Malang yang diusung PDI Perjuangan, Sanusi mengunjungi Desa Pagersari, Kecamatan Ngantang. Di wilayah barat yang dekat dengan perbatasan Kabupaten Kediri tersebut, cabup petahana itu menemui petani milenial di kawasan Agro Jeruk.

Kedatangan politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa Abah Sanusi itu disambut ratusan petani jeruk yang rata-rata masih berusia muda.

Abah Sanusi juga menyuntikkan semangat kepada mereka agar terus produktif dalam mengelola kekayaan alam dan pertanian di sekitarnya.

Menurutnya, tantangan dalam pengembangan pertanian yang harus dihadapi nanti adalah dengan penggunaan teknologi. Dia yakin selain dampak kuantitas dan kualitas, situasi itu akan membuka potensi pekerjaan baru lebih banyak lagi.

Cabup Sanusi berkomitmen melanjutkan program pendampingan bagi petani milenial di Kabupaten Malang. “PR selanjutnya nanti agar produk pertanian kita bisa semakin banyak lagi yang bisa menembus pasar internasional,” ungkap Sanusi, Rabu (9/10/2024).

Sejauh ini, kata Sanusi, sudah banyak petani milenial di Kabupaten Malang yang sukses menembus pasar ekspor. Seperti produk garam di Malang Selatan yang diekspor ke Jepang, Korea hingga Belanda.

“Ke depan, jika saya kembali terpilih, beragam potensi kita ini harus dioptimalkan lagi. Terutama bagi para petani milenial, generasi penerus kita ini,” tandasnya.

Cabup yang berpasangan dengan Cawabup Lathifah itu juga berkunjung ke sentra pertanian bawang merah, di Desa Purworejo, Kecamatan Ngantang. Ia berkunjung ke lokasi program binaannya Development of Integrated Farming System (UPLAND).

Program yang dirintisnya bersama petani itu mencanangkan pertanian terpadu mandiri. Mulai on-farm atau hulu seperti pembibitan sampai hasil panen hingga off-farm atau hilir.

Total ada dua desa di sana yang menjadi pilot project bawang merah seperti di Desa Purworejo dan Desa Banjarejo.

Hasilnya, setiap masa panen raya, mereka mampu menghasilkan bawang merah sekitar 1.000 ton per 100 hektare (Ha), dari luas lahan yang tersedia di dua desa itu sekitar 2.525 hektare selama tiga bulan sekali.

“Saya bangga sekali dengan kemajuan ini. Nanti saya harap semua bisa mulai melek IT, agar saat panen raya nanti tidak lagi perlu perang harga dengan bawang merah dari Thailand,” ucapnya. (ull/pr)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Puluhan Sak Kohe Menumpuk Timbulkan Bau Busuk, Agung Rezkina Turun Tangan

NGAWI – Puluhan zak berisi kotoran hewan menumpuk di sisi Jalan Raya Solo–Ngawi, tepatnya di Desa Pengkol, ...
KRONIK

Bencana Ekologis Landa Sumatera, PDIP Minta Pemerintah Moratorium Izin Alih Fungsi Hutan Jadi Sawit

PALANGKA RAYA – PDI Perjuangan mendesak pemerintah untuk menghentikan secara total atau menerapkan moratorium ...
LEGISLATIF

Ketua Fraksi PDIP Jatim Minta BPBD Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Akhir Tahun

SURABAYA – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Wara Sundari Renny Pramana, mengingatkan Badan ...
KRONIK

Gerak Cepat PDI Perjuangan, Risma Turun Langsung ke Aceh Bawa Bantuan bagi Korban Banjir

ACEH – Ketua Bidang Penanggulangan Bencana DPP PDI Perjuangan Tri Rismaharini bergerak cepat menuju Aceh untuk ...
SEMENTARA ITU...

Eri Cahyadi Harap Pengurus Baru KONI Surabaya Dorong Kemajuan Olahraga dan Sukseskan Porprov 2027

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi berharap Ketua KONI Kota Surabaya yang baru dilantik, Arderio Hukom, membawa ...
HEADLINE

Said Abdullah: Pemerintah Bisa Gunakan Dana on Call Rp 4 T untuk Penanganan Bencana Sumatera

JAKARTA – Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, mengatakan bahwa musibah tanah longsor dan banjir ...