KUPANG – Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, bersama Kepala Bagian Hukum berserta jajaran terkait mengikuti rangkaian Rapat Kerja Komisariat Wilayah (Rakerkomwil) IV ke-17 Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) tahun 2022 di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 21 hingga 23 Juni.
Rakerkomwil IV Apeksi yang dihadiri oleh 13 kepala daerah, mulai dari Kota Kupang, Surabaya, Mojokerto, Malang, Batu, Kediri, Madiun, Blitar, Probolinggo, Pasuruan, Bima, Mataram dan Denpasar tersebut dimulai dengan pembukaan Koepan Expo di Pusat Kuliner Pantai Kelapa Lima, Selasa (21/6/2022).
Pada acara tersebut, terdapat sekira 30 stan dalam Koepan Expo yang menampilkan berbagai produk-produk NTT, seperti tenun ikat, makanan khas daerah NTT dan lainnya. Lalu malamnya dilangsungkan gala dinner di Subasuka Paradise Restaurant.
Saat melihat berbagai produk UMKM unggulan Kota Kupang, Cak Ji sapaan akrab Armuji, diserbu sejumlah warga untuk meminta foto bersama.
“Itu Cak Armuji ya, Wakil Wali Kota Surabaya,” ujar Ghifari yang bertempat tinggal di Kampung Airmata.
Secara bergiliran, para warga meminta foto bersama orang nomor dua di Kota Surabaya tersebut. Di sejumlah stan UMKM pun para pelaku usaha membuat vidio bersama Cak Ji untuk mempromosikan UMKM, mulai dari kerajinan kain tenun, hingga makanan ringan dari olahan kelor. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pawai kebudayaan yang digelar di lingkungan Kantor Gubernur NTT.
Dengan pakaian adat Madura dengan corak dominan hitam membuat Cakji menjadi perhatian warga maupun sesama kepala daerah yang hadir.
“Karena Kota Surabaya itu kota majemuk sebagai etalase Bhinneka Tunggal Ika. Suku Madura menjadi pilar penting dalam jalannya kehidupan maupun pembangunan di Kota Surabaya,” ungkap Armuji.
Ia juga menyampaikan, gelaran Rakerkomwil ini untuk memperkokoh komunikasi antarpemerintah kota pasca melandainya pandemi Covid-19. Dengan kolaborasi, dirinya yakin percepatan pembangunan perkotaan akan terwujud.
“Semua kota di Indonesia hebat, memiliki kelebihan masing-masing. Sehingga kita perlu saling berbagi pengalaman dan informasi. Contohnya saja Kota Kupang yang masuk lima besar kota paling toleransi, nah di sisi itu kita perlu belajar banyak,” tegas politisi PDI Perjuangan itu. (dhani/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS