MALANG – Indonesia Healthcare Forum (IndoHCF) memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Malang dalam ajang Indonesia Healthcare Innovation Awards/IHIA VI-2022 untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional ke 58.
Acara ini merupakan bentuk apresiasi kepada instansi/pemda, individu/kelompok perorangan, akademisi dan berbagai pihak lainnya yang telah berhasil menjalankan program-program peningkatan pelayanan kesehatan.
IHIA VI-2022 memberikan penghargaan dalam lima kategori yaitu Inovasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Inovasi Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu, Inovasi Mutu Pelayanan Kesehatan, Inovasi Alat Kesehatan, dan Inovasi IT Kesehatan.
Penghargaan ini diberikan atas Inovasi Aplikasi ‘Konco Sregep’ sebagai Pemenang Favorit Kategori IT Kesehatan, yang diluncurkan sebagai upaya pencegahan stunting berbasis local wisdom dan digital literacy untuk remaja. Penghargaan tersebut di terima langsung oleh Bupati Malang, HM Sanusi.
“Pemerintah Kabupaten Malang berkomitmen untuk terus menekan angka prevalensi stunting. Komitmen tersebut secara serius dilakukan melalui berbagai upaya dan program,” kata Sanusi di The Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2022).
Dengan penuh rasa bangga Bupati Malang Sanusi didampingi Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala DPPKB Kabupaten Malang, mengangkat tropi atas penghargaan yang diraih Pemerintah Kabupaten Malang sebagai pemenang Favorit kategori IT Kesehatan.
Terbukti selama 4 tahun terakhir, angka prevalensi stunting di Kabupaten Malang turun kurang lebih sebesar 12,2 persen. Dari semula sebesar 20 persen di tahun 2018, kini angka prevalensi stunting di Kabupaten Malang tinggal 7,8 persen.
“Ini merupakan prestasi dalam rangka penanganan stunting di Kabupaten Malang dengan IT Kesehatan yaitu Aplikasi Konco Sregep dan inovasi kearifan lokal yang saat ini bisa menurunkan angka stunting di angka 7,8 persen,” ucapnya.
Sanusi menyebutkan bahwa penghargaan yang diberikan oleh IndoHCF tersebut bukanlah menandakan tugas Pemkab Malang telah selesai dalam pengentasan stunting. Justru menjadi pengingat bagi Pemkab Malang untuk tetap fokus pada penanganan stunting.
“Mulai dari remaja harus dilakukan edukasi, agar mereka punya pemahaman dan tahu soal stunting dan cara mencegahnya. Jika edukasi maupun literasi ini terus diberikan secara masif, kita yakin stunting di Kabupaten Malang ini bisa dicegah dan dihindari sedini mungkin,” jelas Politisi PDI Perjuangan itu. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS