BANYUWANGI – Sebagai upaya pemberdayaan kepada kelompok penyandang disabilitas, Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara, membentuk wadah perkumpulan bagi kaum difabel, yang diberi nama Paguyuban Difawangi Bersatu (Difabel Banyuwangi Bersatu).
Made menuturkan, terbentuknya paguyuban Difawangi Bersatu ini tidak lepas dari keinginan sejumlah komunitas difabel yang ada di Banyuwangi untuk bersatu dalam satu wadah sebagai upaya pengembangan dan pemberdayaan serta memperjuangkan hak-hak kaum disabilitas di Banyuwangi.
“Hadirnya paguyuban ini adalah inisiatif dari kawan-kawan difabel Banyuwangi. Mereka yang awalnya ada dalam kelompok-kelompok kecil, memilih untuk melebur menjadi satu, agar ke depan mereka bisa lebih berkembang, dan kita fasilitasi dengan membentuk Difawangi Bersatu ini,” kata Made dalam acara pengukuhan pengurus Difawangi Bersatu, Sabtu Malam (06/11/2021).
Paguyuban Difawangi Bersatu dipimpin oleh Suparyono, sedangkan Made Cahyana Negara didapuk oleh pengurus Difawangi Bersatu sebagai pembina.
Di hadapan para penyadang disabilitas Difawangi Bersatu, Ketua DPC PDI Perjuangan Banyuwangi tersebut menegaskan, melalui paguyuban tersebut, nantinya kelompok disabilitas dapat bersinergi dengan kebijakan pemerintah. Agar upaya pemberdayaan bagi kaum difabel bisa diperjuangkan bersama-sama.
“Saudara-saudaraku sekalian ini punya hak sama untuk mendapat perhatian dari pemerintah. Saya harap kawan-kawan nantinya dapat terus bersinergi dan berjuang bersama kami, mengawal kebijakan yang berpihak pada difabel. Mari bersama kita wujudkan Banyuwangi yang ramah akan disabilitas,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Difawangi Bersatu, Suparyono, mengungkapkan, dirinya merasa senang dan berterimakasih atas support dan atensi yang diberikan oleh Made, sehingga paguyuban ini dapat terbentuk.
“Kami sampaikan terima kasih kepada Pak Made, Ketua DPRD Banyuwangi, atas dukungannya, hingga kami bisa mendirikan paguyuban ini. Terus terang, selama ini Pak Made jugalah yang banyak membantu kami menyuarakan keluh kesah kepada pemerintah. Semoga kerja sama ini dapat terus terjaga dengan baik,” jelas Suparyono.
Suparyono pun berharap dengan adanya paguyuban ini, para penyandang disabilitas bisa mendapatkan akses dari pemerintah agar difasilitasi untuk melakukan pengembangan dan pemberdayaan diri. Selain itu, dirinya juga ingin kelompok difabel diberikan kesempatan untuk ikut terlibat dalam pemerintahan.
“Melalui paguyuban ini, kami berkeinginan membangun relasi dengan pemerintah. Selain bisa mendapatkan fasilitas pengembangan dan pemberdayaan, kami juga ingin diberi kesempatan untuk turut andil dalam pemerintahan. Jika kesempatan itu ada, insya Allah kami mampu,” pungkasnya. (ryo/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS