Senin
21 April 2025 | 5 : 00

Banteng Blitar Ini Sukses Angkat Ekonomi Petani Tembakau di Bumi Penataran, Begini Upayanya

pdip-jatim-230815-tembakau-selopuro-1

BLITAR – Berawal dari keresahan terhadap nasib petani tembakau, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Blitar Nugroho Bayu Laksono kini telah berhasil membina ratusan petani tembakau yang mandiri dan berdaya saing dari hulu ke hilir.

Meski belum begitu lama bergerak di bidang pertembakauan, namun Pak Nug, sapaan akrab Nugroho Bayu Laksono, telah memiliki kurang lebih lima ratusan petani binaan, baik secara kelompok maupun secara perseorangan.

Nugroho menyampaikan, motivasinya untuk melakukan perubahan di sektor pertanian tembakau di Kabupaten Blitar terutama Kecamatan Selopuro karena merasakan kekhawatiran terhadap nasib petani yang tidak tentu akibat harga pasaran tembakau yang sempat rusak.

Menurutnya, harga pasaran tembakau hasil pertanian di Kecamatan Selopuro sempat mengalami kehancuran karena ulah beberapa oknum yang dengan sengaja ingin memonopoli hasil tanaman tembakau dari petani.

“Padahal jika dilihat dari mutu dan kualitas, tembakau asli yang berasal dari Kecamatan Selopuro ini merupakan salah satu tembakau terbaik di Indonesia,” kata Nugroho Bayu Laksono, Selasa (15/8/2023).

Namun karena adanya permainan oknum yang ingin membuat keuntungan pribadi, akhirnya merk tembakau nomor satu asal Selopuro sengaja dihilangkan dan memunculkan merk baru dari daerah lain serta mengklaim bahwa tembakau dari Selopuro bukanlah yang nomor satu.

Sementara, lanjut dia jika dibandingkan dan dilakukan uji kualitas antara tembakau Selopuro dengan daerah lain, maka hasilnya akan menunjukkan bahwa tembakau Selopuro masih menjadi yang terbaik.

Karena alasan itulah kader Banteng ini memiliki motivasi kuat untuk mengembalikan merk bahwa tembakau Selopuro adalah tembakau nomor satu dan layak untuk menjadi komoditi utama di Kecamatan Selopuro secara khusus dan secara umum di Kabupaten Blitar.

“Tentu karena aktivitas petani tembakau di sini sempat mati, maka untuk mengawalinya kembali ada beberapa cara yang barus dikerjakan. Salah satunya adalah dengan melakukan pengolahan tembakau dengan benar,” tutur mantan Kepala Desa Durenan itu.

Untuk mencapai hal tersebut, sambung Pak Nug, adalah dengan sering turun ke bawah untuk langsung bertatap muka dengan para petani tembakau. Juga telaten membina dari awal sampai akhir agar para petani dapat menjadi ahli di bidangnya masing-masing.

Dia menguraikan, untuk mengembalikan merk tembakau Selopuro, yang pertama kali ia kerjakan adalah dengan membatasi jenis tanaman pembibitan hanya pada varietas yang asli berasal dari Kecamatan Selopuro. Seperti jenis kenongo, emprit dan lain sebagainya.

“Setelah itu, barulah bibit yang benar-benar varietas asli tersebut kita distribusikan kepada kelompok tani yang akan menanam. Sekaligus kita ajari bagaimana caranya menanam tembakau dengan baik dan benar agar dapat menghasilkan tembakau yang bagus,” ungkapnya.

Dengan ketelatenan itu, dia berhasil membuktikan bahwa tembakau Selopuro dapat kembali menjadi tembakau terbaik di Indonesia baik secara kualitas maupun secara kuantitas.

Dengan bangga, pihaknya bisa membuktikan bahwa saat ini setiap panen petani dapat menghasilkan daun tembakau seberat 10 sampai 15 ton dengan lahan garapan seluas 1 hektare tanah.

Kemudian jika diuangkan, petani dapat mendapatkan penghasilan puluhan juta rupiah per-satu ton daun tembakau yang dijualnya.

Dengan begini, dia meyakini jika ke depannya produk tembakau yang dihasilkan di wilayah Kecamatan Selopuro dapat menjadi salah satu produk unggulan yang dimiliki Kabupaten Blitar.

Sebab, baik kualitas dan kuantitas hasil pertanian tembakau tidak kalah dengan hasil pertanian dengan varietas lainnya.

“Saat ini jika ditotal keseluruhannya, luas lahan yang secara aktif kita garap menjadi lahan tembakau ada seluas 200 hektare dengan jumlah petani yang lebih dari 500 orang,” sebut Pak Nug.

Dia mengaku, salah satu kunci kesuksesannya membina para petani tembakau Selopuro adalah dengan menyolidkan dan mengompakkan setiap langkah gerakan para petani. Mulai dari pembibitan, penanaman, pengolahan dan sampai pemasaran.

Harapannya, ke depan akan ada lebih banyak investor dan pembeli yang datang ke Kecamatan Selopuro.

Sebab, hal itu akan membuat para petani lebih bersemangat untuk mengajak masyarakat lainnya agar juga turut menjalankan pertanian tembakau di Kabupaten Blitar.

Dari hulu ke hilir, begitu Pak Nug membina para petani tembakau. Dalam praktiknya di lapangan, dia tidak hanya mengoptimalisasi para petani sampai dengan panen saja, tapi juga pengolahan daun tembakau paska panen.

Tujuannya, agar petani dapat meningkatkan harga daya jual produk tembakaunya. Itu karena harga tembakau kering yang sudah diolah memiliki harga yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan daun tembakau basah.

“Jadi, para petani kita berikan dua opsi setelah melakukan panen. Pertama yakni melakukan pengolahan secara mandiri dengan modal pribadi atau kita pekerjakan sebagai pengolah daun tembakau dan kita berikan gaji setiap per-ton-nya,” sebutnya.

Kemudian untuk tembakau yang telah dilakukan pengolahan oleh petani akan dipastikan dibeli dengan cara cash, itu agar menjadi motivasi bagi para petani untuk lebih giat dan semangat lagi dalam mengolah produk tembakaunya.

Selain itu, jika mampu komitmen dan konsisten dalam pertanian tembakau ini, Pak Nug berharap akan menjadi role model baru bagi generasi muda untuk tidak malu menjadi petani. Karena jika dilihat dari sisi finansial cukup menjanjikan dan tidak kalah dengan pekerjaan di kota-kota pada umumnya.

Sementara itu, Edi, salah satu petani binaan Nugroho Wahyu Laksono mengatakan, setelah sempat mengalami kerusakan harga karena permainan oknum beberapa waktu lalu mengakibatkan banyak masyarakat yang tidak mau menanam tembakau.

Namun, setelah mendapatkan sentuhan atau pembinaan dari Pak Nug, kondisi semakin membaik dan masyarakat dapat melihat serta merasakan hasilnya. Oleh karena itu banyak dari mereka yang kembali bersedia untuk menanam tembakau kembali di lahannya.

“Hasilnya menjanjikan. Satu pohon tembakau sekarang bisa menghasilkan 2000 sampai 3000 daun perbatang. Jadi jika dilihat dari sisi hasilnya maka sudah cukup lumayan. Ditambah lagi harga pasar yang juga bagus,” katanya.

Keuntungan yang lainnya adalah pohon tembakau merupakan tanaman yang dapat diolah dengan metode tumpang sari. Menurut Edi, biasanya petani akan menanam cabai sebagai tanaman kedua setelah tembakau.

“Jadi bisa gantian. Jika tembakau sudah panen maka cabai yang ditanam secara tumpangsari sudah mulai berbuah. Sehingga masa panen antara keduanya tidak terlalu jauh. Inilah keuntungan lain yang bisa dilakukan oleh petani,” ungkap Edi.

Dia mengatakan, jika kondisi petani tembakau di Kecamatan Selopuro yang lekas bangkit seperti saat ini memang tidak dapat dipisahkan dengan campur tangan Nugroho Wahyu Laksono.

Menurutnya, dukungan berupa bibit unggul yang dibagikan Pak Nug secara gratis sangat membantu dan berpengaruh bagi kualitas hasil panen. Ditambah lagi, dengan pembinaan pengolahan yang telaten membuat kualitasnya lebih bagus lagi.

Sementara untuk penjualan, ungkapnya, para petani tidak kerepotan sebab difasilitasi secara langsung oleh Pak Nug dengan dibeli secara cash. Menurut Edi, hal itu membuat nafas petani lebih panjang dan membuat semakin semangat masyarakat.

“Yang jelas, kami sebagai petani sangat berterima kasih kepada Pak Nug, karena atas binaan yang beliau lakukan secara ekonomi bisa mengangkat kehidupan petani menjadi lebih baik,” tutup Edi. (arif/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Amithya Dorong Event Kreatif di Kayutangan Heritage Diperbanyak

MALANG – Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Siraduhita memberi acungan jempol acara bertajuk Batik Fashion ...
LEGISLATIF

Wiwin Isnawati: Budaya Tradisional Berperan Penting dalam Memperkuat Solidaritas Masyarakat

JOMBANG – Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, Wiwin Isnawati Sumrambah, menggelar sarasehan bertajuk “Memperkuat ...
KRONIK

Untari Ajak Kaum Perempuan Tak Hanya Mengenang Kartini, Tapi Juga Mewujudkan Mimpinya dalam Bentuk Nyata

MALANG – Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur Sri Untari Bisowarno mendorong perempuan, khususnya kaum milenial turut ...
KRONIK

Halal Bihalal Muhammadiyah, Bupati Fauzi Ajak Kolaborasi Wujudkan Sumenep Maju

SUMENEP – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sumenep menggelar acara Halal Bihalal di Pendopo Agung Keraton ...
KABAR CABANG

Halal Bihalal DPC Kabupaten Kediri, Ajang Silarurahmi dan Jaga Soliditas Kader

KEDIRI – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Kediri menggelar halal bihalal Minggu (20/4/2025). ...
HEADLINE

Megawati Harap Riset Bunga Anggrek “Kimilsungia” Terus Dikembangkan

JAKARTA – Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri berharap riset terhadap bunga Kimilsungia terus dikembangkan di ...