SURABAYA – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3 Tri Rismaharini berencana lebih menghidupkan kembali perekonomian warga eks lokalisasi Dolly melalui berbagai program pemberdayaan.
Rencana itu dia sampaikan langsung di hadapan ratusan warga eks lokalisasi Dolly di Jalan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Minggu (17/11/2024).
Mantan Wali Kota Surabaya dua periode itu mengajak warga setempat untuk mengembangkan usaha mereka agar lebih produktif dan mandiri.
“Ayo kita bangkitkan lagi ekonomi Dolly. Panjenengan (Anda) usaha apa, ayo kembangkan. Dolly dulu naik kelas, nanti kita buat lebih baik lagi dengan berbagai program,” ajak Risma, saat mengunjungi kawasan itu.
Baca juga: Siap Latih Nelayan Cara Olah Ikan Pasca Panen, Risma: Gak Usah Nunggu Saya Jadi Gubernur!
Untuk membantu mendongkrak ekonomi mereka, Risma juga menggagas kegiatan-kegiatan positif di kawasan tersebut untuk mengubah citra Dolly. Salah satunya, dengan menggelar lomba lari yang melintasi kampung-kampung di eks Dolly.
“Nanti kita buat lomba lari masuk kampung Dolly. Warga bisa jualan makanan, bikin kaos, dan lainnya. Kita hidupkan kembali ekonomi kawasan ini dengan cara yang positif,” paparnya.
Dalam kunjungannya, Risma juga menyoroti pentingnya pendidikan bagi anak-anak di kawasan tersebut.
Dia mengungkapkan keprihatinannya melihat masih banyak remaja di Surabaya yang tidak melanjutkan pendidikan hingga jenjang SMA/SMK setelah pengelolaannya dialihkan ke provinsi.
Mantan Mensos RI itu minta warga berkomitmen untuk menyekolahkan anak-anak mereka jika ia terpilih sebagai Gubernur Jawa Timur.
“Jika nanti Allah memberi saya amanah, panjenengan semua harus janji pada saya untuk menyekolahkan putra-putri sampai lulus SMA atau SMK,” ujar Risma.
Dia juga mengenang perjuangannya menutup Dolly saat menjabat Wali Kota Surabaya. Menurutnya, keputusan itu diambil demi masa depan anak-anak yang tinggal di kawasan tersebut, meskipun menghadapi banyak penolakan dan ancaman.
“Dulu, menutup Dolly bukan keputusan mudah. Saya berhadapan dengan orang-orang yang menolak. Tapi ketika saya melihat anak-anak menjadi korban, hati saya mantap. Bahkan saya sudah pamit kepada keluarga, siap menghadapi segala risiko,” kenangnya.
Menurut Risma, ijazah SMA/SMK menjadi bekal penting untuk masa depan anak-anak, terutama dalam mendapatkan pekerjaan yang layak. Dia berjanji akan menyediakan pendidikan gratis di jenjang tersebut jika terpilih.
“Jika nanti SMA/SMK gratis sudah saya buka, tidak ada alasan untuk tidak menyekolahkan anak-anak. Minimal dengan ijazah SMA/SMK, mereka lebih mudah mencari pekerjaan,” tegasnya.
Risma pun optimistis, dengan pendidikan dan pemberdayaan ekonomi, kawasan eks lokalisasi Dolly dapat bangkit menjadi daerah yang lebih sejahtera dan bermartabat.
Kunjungan calon gubernur yang berpasangan dengan calon wakil gubernur Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) di Pilkada Jatim 2024 itu mendapat respons antusias dari warga.
Mereka berharap program-program tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. (yols/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS