SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membahas peningkatan kerja sama sister city dengan pihak Korps Konsulat dari berbagai negara yang berada di Surabaya. Sejumlah produk UMKM kota Pahlawan dipajang di tempat pertemuan.
Di hadapan para konsul (kepala konsulat jenderal), Wali Kota Eri Cahyadi memaparkan beberapa sister city yang pernah terjalin selama ini. Diantaranya, sister city Pemkot Surabaya dengan Kota Liverpool, Inggris. Waktu itu pemkot mengirimkan beberapa anak muda yang konsen di bidang sepakbola untuk mendapatkan pelatihan di Liverpool. Kemudian pertukaran pelajar dengan Korea Selatan.
“Saya berharap ada pertukaran yang saling memberikan manfaat,” urai dia.
Pada kesempatan itu Cak Eri, sapaan akrab Wali Kota Eri Cahyadi, menyampaikan rencana dari pemkot untuk membangun transportasi massal. “Kami akan permudah investasi masuk ke Surabaya dengan harapan secara otomatis akan ada penyerapan tenaga kerja di Surabaya,” katanya.
Konsul Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, Takeyama Kenichi, berterima kasih karena pertemuan ini. Sehingga dirinya dapat berkenalan langsung dengan Wali Kota Eri Cahyadi.
“Saya senang ternyata Pak Wali orangnya baik sekali, masih muda, dan aktif pula. Terima kasih. Memang hubungan baik antara Jepang dan Surabaya itu sangat baik,” kata Takeyama Kenichi seusai acara.
Takeyama Kenichi mengungkapkan, sebenarnya ada beberapa bidang kerjasama yang sudah terjalin antara Jepang dan Surabaya. Salah satunya adalah pengiriman bantuan guru bahasa Jepang untuk Surabaya. Tujuannya agar murid di Kota Pahlawan mendapat kesempatan bisa langsung belajar menggunakan bahasa asli dari orang Jepang.
“Jadi agar pelajar di sini juga merasakan belajar bahasa dengan orang asli Jepang. Tentunya ini menambah semangat tersendiri untuk anak-anak,” paparnya.
Berikutnya, dia memastikan beberapa warga Indonesia khususnya orang Surabaya juga ada yang bekerja di Jepang. Mereka ada yang bekerja sebagai perawat di rumah sakit maupun fasilitas tempat khusus lanjut usia (lansia).
“Mudah-mudahan bisa terjalin lagi ke depan. Karena masih dalam masa pandemi jadi masih terhenti,” jelas dia.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Konsul Kehormatan Belanda bernama Lily Jessica Tjokrosetio. Menurut dia, peluang di Surabaya dinilai sangat banyak yang bisa dijalankan. Dia mencontohkan, seperti wali kota sebelumnya yakni Tri Rismaharini sangat konsen dengan kebersihan dan pengolahan sampah.
“Nah kebetulan Belanda juga punya keahlian bidang itu. Seperti pembersihan sungai dan manajemen pengelolaan air,” ungkap Lily.
Untuk itu, Lily berharap ke depan ada banyak peluang yang diciptakan agar kerjasama untuk mengembangkan satu sama lain bisa terjalin lebih baik lagi. “Bisa juga bidang pendidikannya. Itu adalah beberapa contoh peluang kerjasama yang bisa kami kembangkan ke depan,” pungkas dia.
Setelah berbincang terkait program dan kerjasama pada pertemuan di Emporium Horse Club Kenpark itu, Sabtu (22/5/2021), Cak Eri mengajak undangan untuk menyaksikan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di depan pintu masuk.
Produk-produk itu sengaja dipamerkan agar para konsul dapat melihat secara langsung kualitas produk UMKM. Terutama aksesoris dan fashion. Selanjutnya acara dilanjut dengan berkuda dengan para 18 orang konsul dari berbagai negara. (hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS