Selasa
20 Mei 2025 | 6 : 38

Bagi PBNU, PDIP Komponen Senyawa Dalam Perjuangan

pdip-jatim-220213-harlah-nu-gus-yahya

JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyatakan bahwa PDI Perjuangan bukan sekadar partner atau rekan bagi NU.

Bagi PBNU, sebut Gus Yahya, PDI Perjuangan adalah salah satu komponen senyawa di dalam perjuangan yang bisa terus bersinergi di hari mendatang demi membawa kemaslahatan yang lebih besar untuk bangsa, negara, dan manusia.

“Dan jelas ke depan kita akan lihat, langkah yang diambil dan dijalankan Nahdlatul Ulama selama kedua belah pihak setia kepada semangat dasar perjuangannya, ini akan menjadi sinergi yang mudah-mudahan membawa kemaslahatan besar untuk bangsa, negara, dan untuk kemanusiaan,” kata Gus Yahya, saat dialog PDI Perjuangan memperingati hari lahir NU ke-96 di Jakarta, Sabtu (12/2/2022).

Dia pun mengajak setiap elemen untuk merawat jagat demi keberlangsungan memperjuangkan peradaban Indonesia. Merawat jagat, tambah Gus Yahya, memiliki dua dimensi dasar yakni bumi sebagai tempat hidup dan pijak bersama serta tataran kehidupan di atas.

Menurutnya, langkah berjuang meningkatkan kualitas hidup tidak boleh lantas membuat kerusakan terhadap bumi sebagai lingkungan hidup dan tatanan hidup. “Ini harus kita rawat supaya jangan sampai kita membuat kerusakan-kerusakan di muka bumi ini apalagi melakukan penghancuran-penghancuran,” tuturnya.

Gus Yahya mengajak semua pihak bersama-sama memperbaiki dan menyempurnakan berbagai hal yang dirasa belum sempurna. Dia menyebut, hal ini menjadi dasar PDIP bisa berjalan beriringan dengan PBNU.

“Dan tentu jika keduanya konsisten, akan membawa dampak baik bagi bangsa dan negara,” imbuh Gus Yahya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa segala bentuk tindakan yang ingin melenyapkan kemajemukan sama artinya dengan membunuh Indonesia.

Ia pun mengajak warga NU dan kader PDIP agar berada pada satu barisan yang sama ketika menghadapi pihak-pihak yang ingin merusak kemajemukan yang dimiliki Indonesia.

“Segala upaya melenyapkan kemajemukan, kebhinnekaan, dan keragaman di negeri ini adalah sama artinya membunuh Indonesia, negeri yang diploklamirkan Bung Karno,” katanya.

Sementara itu, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, visi PDI Perjuangan dengan NU memiliki garis besar yang sama mengenai persatuan Indonesia, bahkan dunia. Hubungan itu pulalah yang membuat kedua organisasi ini melangkah beriringan dan saling membutuhkan.

Hasto mengatakan tema Harlah NU yang diangkat Ketum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf ialah Merawat Alam Semesta, Membangun Peradaban sama dengan PDI Perjuangan.

“Tema NU senafas dengan PDI Perjuangan. Karena disampaikan bagaimana oleh Gus Yahya tema-tema yang membangun peradaban kemudian merawat jagat. Kalau di PDI Perjuangan, Ibu Ketum Megawati Soekarnoputri membangun peradaban kemudian merawat jagat. Ibu menyampaikan bahwa sudah menjadi kultur bagi partai bahwa politik itu membangun peradaban. Bahwa setiap ulang tahun partai itu kita lakukan gerakan dari simpatisan dan anggota partai untuk merawat pertiwi,” paparnya.

Dia membeberkan, lambang NU yang menggambarkan semangat persatuan dunia juga sama dengan spirit PDI Perjuangan yang digaungkan Proklamator RI Bung Karno. Begitu juga semangat membangun hubungan antara manusia secara horizontal dan vertikal ke sesama makhluk ciptaan Allah SWT.

“Sama dengan yang digagas Bung Karno itu yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia itu untuk membangun persaudaraan dunia,” jelas Hasto.

Mahasiswa S3 Universitas Pertahanan itu mengingatkan NU telah menginspirasi Bung Karno untuk memperjuangkan kemerdekaan RI, begitu juga negara-negara lainnya. Bung Karno, lanjut Hasto, setelah Indonesia mendapatkan kedaulatan kemerdekaan lalu menggagas Konferensi Asia-Afrika pada 1965.

Bung Karno, kata Hasto, menggunakan Indonesia untuk mengajak bangsa-bangsa Asia-Afrika yang masih terbelenggu dengan penjajahan agar memerdekakan diri.

“Dari situ, bangsa Afrika terutama negara-negara Islam, terinspirasi dari spirit Dasasila Bandung dan kemudian didorong oleh Bung Karno untuk meraih kemerdekaan,” jelas Hasto.

Alumnus UGM itu menyatakan Bung Karno bahkan meminjamkan rumah di Jalan Serang, Menteng, Jakarta Pusat untuk Maroko, Aljazair, dan Tunisia merancang kemerdekaannya. Dan hal itu, menurut Hasto, menjadi prinsip PDI Perjuangan untuk menjaga persaudaraan dunia sama halnya seperti semangat NU.

“Pada 1965, Bung Karno mendapat gelar pahlawan pembebas dan kemerdekaan bangsa-bangsa Islam,” kata Hasto.

Pada acara dialog ini, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menjadi narasumber.

Begitu juga Ahmad Basarah (Wakil Ketua MPR RI), Eri Cahyadi (Walikota Surabaya), Hamka Haq (Ketua DPP PDI Perjuangan) Mochamad Nur Arifin (Bupati Trenggalek) dan Zuhairi Misrawi (Dubes RI untuk Tunisia). (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

DPRD Berharap Kasus Dugaan Korupsi di Perumda Panglungan Segera Dituntaskan

JOMBANG – Kalangan DPRD Kabupaten Jombang mendorong pihak kejaksaan segera menuntaskan penyidikan kasus dugaan ...
LEGISLATIF

Suyatno Dorong Generasi Muda Masuk Kepengurusan Koperasi Merah Putih

MAGETAN – Wakil Ketua DPRD Magetan, Suyatno memberi penekanan kepada calon pengurus koperasi Merah Putih ke depan ...
MILANGKORI

Apresiasi Kirab Budaya Wisata Gogoniti, Erma Dorong Masyarakat Kembangkan Potensi Wisata Desa

BLITAR – Suasana Desa Kemirigede, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar pada Minggu (18/5/2025) mendadak ramai. ...
KRONIK

Ganjar Tekankan Pentingnya Loyalitas Kepala Daerah dari Banteng Terhadap Partai

JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menekankan pentingnya loyalitas kepala daerah terhadap partai ...
LEGISLATIF

Dimaz Fahturachman Ajak Warga Kedamean Aktif dalam Program Desa Mandiri

GRESIK – Anggota DPRD Gresik Fraksi PDI Perjuangan, Dimaz Fahturachman menggelar sosialisasi Perda Nomor 4 tahun ...
EKSEKUTIF

Pejabat Pemkot Mojokerto Teken Pakta Integritas dan Perjanjian Kinerja, Ning Ita: Ini Adalah Kontrak Moral

MOJOKERTO – Seluruh pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menandatangani ...