SURABAYA – Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji ternyata penggemar batu akik yang belakangan naik daun dan banyak digemari masyarakat. Bukan sekadar ikut-ikutan, sebelum batu mulia itu ‘ngetren’, Armuji sudah mengoleksinya.
“Fenomena pesona batu akik ini memang luar biasa. Sayang kalau tidak bisa ditangkap dalam bentuk kebijakan kota,“ kata Armuji, di gedung dewan, kemarin.
Menurut Armuji, sebetulnya penggemar batu akik ini dari dulu sudah cukup banyak, tetapi memang tidak semarak seperti saat ini. Dan menurutnya jika fenomena ini bisa dikelola dengan baik, dapat menumbuhkan potensi ekonomi baru di Surabaya.
Beberapa waktu lalu, dia menyempatkan diri berkunjung ke Pasar Kayon dan Pasar Turi, yang merupakan sentra penjualan batu akik di Kota Surabaya. Saat di Pasar Kayon, dia menyaksikan sendiri para penggemar batu akik sampai berjubel, bahkan sampai malam hari masih ramai.
“Juga di Pasar Turi, dan Pasar Burung Kupang, penjualan batu akik ini seakan tak pernah sepi peminatnya. Sebenarnya, aset pemkot yang saat ‘nganggur’ bisa dimanfaatkan untuk menampung para pedagang batu akik ini,” ujar legislator yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur itu.
Ungkapan senada disampaikan Erwin Tjahyuadi, anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya. Menurut Erwin, fenomena batu akik ini berbeda dengan fenomena tanaman hias maupun ikan hias.
“Selain penggemarnya cukup banyak, batu akik ini kan tidak bisa dibudidayakan. Batu akik ini hasil tambang, sehingga jumlahnya sangat terbatas, seperti halnya dengan batu permata yang lain,“ jelas Erwin.
Untuk itu, dia berharap Pemkot Surabaya bisa segera melakukan pembinaan dan memfasilitasi para pedagang batu akik, agar mereka bisa tumbuh lebih terarah.
“Seperti stand di Pasar Kapas Krampung, itu kan masih banyak yang kosong. Stand tersebut bisa dipakai untuk menampung para pedagang batu akik yang belum punya tempat. Bahkan kalau perlu segera disiapkan konsep pengembangannya sebagai sentra perdagangan batu akik di Indonesia bagian Timur,“ kata dia. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS