SURABAYA – Setelah marah-marah lantaran dapat keluhan dari pasien, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi langsung mengajak rapat manajemen RSUD Dr Soewandhi.
Setidaknya ada 4 perintah Eri Cahyadi ke direktur Dr Soewandhi Surabaya untuk memperbaiki sistem pelayanan, agar tidak terjadi antrean lama pasien.
Pasalnya, Eri Cahyadi saat sidak ke RSUD Soewandhi Surabaya melihat langsung adanya pasien yang mengantre sejak pagi, tapi baru dilayani siang hari.
Dalam rapat internal itu, Eri Cahyadi menyampaikan setidaknya ada 4 hal yang harus diperbaiki rumah sakit milik Pemkot Surabaya itu.
Pertama, Eri minta manajemen RSUD Dr Soewandhie menyiapkan berkas rekam medis itu sehari sebelum pasien itu berobat.
Sebabnya, menurut Eri Cahyadi, sebagian besar pasien sudah daftar satu hari sebelumnya di aplikasi mereka.
“Jadi, saya minta sebelum poli-poli ini buka, berkas rekam medisnya sudah harus ada di mejanya poli. Itu bagi yang sudah daftar online,” tandas Eri.
“Bagi yang baru daftar bisa dipisahkan dan langsung disiapkan juga dengan terpisah,” lanjut mantan Kepala Bappeko Surabaya ini.
Kedua, dia minta manajemen RSUD Dr Soewandhie menata kembali dokter-dokter yang bertugas di setiap poli. Kebutuhan dokter itu, lanjut Eri, disesuaikan dengan banyaknya pasien yang datang setiap harinya.
“Misal poli ini butuh 4 dokter, jadi 4 dokter itu tidak boleh kemana-mana sampai semua pasiennya terlayani semua,” ujar politisi PDI Perjuangan itu.
“Tolong itu ditata semua dan nanti akan kita masukkan ke kontrak kinerja para manajemen ini,” sambung dia.
Ketiga, Eri juga minta mereka untuk menyiapkan televisi di setiap poli yang menunjukkan nomor antrean pasien, sehingga pasien bisa tahu nomor antrean yang sudah dilayani dan belum dilayani.
Keempat, Eri Cahyadi meminta dalam tiga hari ke depan sudah tidak ada lagi masalah antrean pasien.
“Saya tidak mau tahu pokoknya tiga hari ini harus sudah selesai seminggu ke depan, itu akan saya masukkan ke kontrak kinerja para manajemen RSUD Dr Soewandhie,” kata Eri.
Ia pun memeringatkan jika manajemen tidak sanggup memperbaiki masalah tersebut, bisa mengundurkan diri untuk diganti dengan orang yang lebih kapabel.
“Kalau sudah tidak mampu menyelesaikan itu ya sudah, bisa mengundurkan diri,” tegas Eri Cahyadi.
Sementara itu, Direktur RSUD Dr. Soewandhi dr. Billy Daniel Messakh memastikan pihaknya akan langsung melakukan perbaikan-perbaikan setelah pertemuan dengan Wali Kota Eri itu.
Bahkan, ia juga mengaku sudah menemukan beberapa solusi untuk memperbaiki pelayanan di rumahnya sakitnya itu. “Habis ini kita akan langsung melakukan perbaikan-perbaikan,” ujarnya.
Sebelumnya, Eri Cahyadi marah-marah alias ngamuk saat sidak di RSUD Dr Soewandhie Surabaya, Senin (28/11/2022). Dia tampak emosional melihat melihat pelayanan lambat di rumah sakit milik Pemkot Surabaya itu.
Apalagi, saat itu Eri mendengar langsung pengakuan sejumlah pasien yang mengeluhkan lamanya waktu mengantre di rumah sakit tersebut.
Saking marahnya, Eri Cahyadi hingga membanting berkas rekam medis pasien di hadapan staf dan manajemen RSUD Dr Soewandhie Surabaya. (nia/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS