SURABAYA – Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya Anas Karno mengatakan, peningkatan pasien Covid-19 di Kota Pahlawan berada di tahap mengkhawatirkan. Hal ini bisa dilihat dari data bed occupancy rate (BOR) rumah sakit yang mencapai lebih dari 100 persen atau overload.
Kondisi seperti inilah, ungkap Anas Karno, banyak dikeluhkan warga Surabaya. Menurutnya, masyarakat mengeluh karena belum mendapatkan perawatan di rumah sakit, sehingga terpaksa dirawat di rumah menggunakan tabung oksigen secara mandiri.
“Saya banyak disambati warga yang kesulitan mencari oksigen maupun regulatornya, karena warga yang terinfeksi Covid-19 dan saturasi oksigen di bawah 95 persen membutuhkan itu,” ungkapnya, Rabu (7/7/2021).
Melihat hal itu, Anas menilai perlu adanya kehadiran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menjamin warganya memperoleh oksigen dengan harga terjangkau dan mudah ditemui.
Untuk itu, dia mengusulkan agar dibentuk Satgas Oksigen, di mana nantinya Disperindag dan Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan jajaran samping untuk memastikan stok dan harga oksigen aman.
“Tidak hanya yang di rumah sakit, tapi distributor oksigen juga dapat diakses warga yang sedang dirawat di rumah,” tegas Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya tersebut.
Dia menambahkan, selain memastikan stok dan harga terjangkau, Satgas Oksigen juga diharapkan bisa menyajikan data update yang dapat diakses warga Surabaya.
“Kalau perlu disajikan secara update melalui website, di mana alamatnya, berapa nomor telponnya sehingga seluruh warga Surabaya bisa mengaksesnya,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan laman resmi lawancovid-19.surabaya.go.id, diketahui per 6 Juli 2021, total akumulasi warga Surabaya yang terkonfirmasi positif Covid-19, berjumlah 25.825 orang dengan kasus aktif sebanyak 816 warga yang sedang dirawat. (nia/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS