Selasa
20 Mei 2025 | 9 : 18

Anak Tidak Sekolah di Jember Masih Tinggi, Ipung Minta Pemerintah Jemput Bola

pdip-jatim-240604-edi-cahyo--jember

JEMBER – Sekretaris Komisi D DPRD Jember Edi Cahyo Purnomo menyayangkan kondisi tingginya angka anak tidak sekolah (ATS) di Kabupaten Jember.

Dia menyebut, jika masih ada anak-anak yang tidak bisa bersekolah atau tidak bisa menikmati pendidikan di sekolah, ada kemungkinan karena dua faktor. Pertama faktor keluarga dan kedua dari pemerintah daerah.

Menurutnya, faktor keluarga sangat dominan memengaruhi tingkat partisipasi anak bersekolah. Misal anak-anak yang sudah terbiasa membantu orang tuanya di kebun.

“Jadi, bukan keluarga tidak mampu, tapi memang karena budaya yang dibangun orang tua,” jelas Ipung, sapaan akrab Edi Cahyo, dilansir dari radarjember, Senin (3/6/2024).

Dia meyakini, kondisi tersebut banyak terjadi di Kabupaten Jember. Meski sudah digalakkan program wajib belajar 12 tahun, dan sekolah yang sudah lama digratiskan, namun tak cukup mampu menaikkan minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya.

“Program beasiswa untuk anak-anak sekolah sampai ke perguruan tinggi juga ada. Tapi, kembali ke minat anak dan dukungan keluarganya,” imbuhnya.

Namun demikian, lanjut Ipung, faktor keluarga tak bisa disalahkan sepenuhnya. Sebab, di sisi lain, budaya keluarga yang tidak menyekolahkan anaknya juga merupakan dampak dari lemahnya upaya pemerintah dalam menyosialisasikan program wajib belajar kepada masyarakat.

Oleh karena itu, Ipung menyarankan pemerintah daerah setempat tidak hanya terfokus pada program rutinitas. Namun, menjangkau pada problem-problem yang selama ini menyelimuti wajah pendidikan Jember. Termasuk soal ATS tersebut.

“Jangan hanya menunggu bola. Tetapi, ya harus menjemput bola, sehingga tahu masalahnya seperti ini dan langkah yang harus dilakukan seperti ini. Jadi, semuanya perlu kehadiran pemerintah,” jelas pria yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Jember itu.

Ipung dalam beberapa kali kesempatan bertemu dengan Dinas Pendidikan Jember, terakhir sempat membahas perihal program-program pemerintah di bidang pendidikan. Namun, belum menyentuh soal ATS tersebut.

“Karenanya segera, nanti kita bertemu dengan Diknas, akan kami pertanyakan. Karena, cukup disayangkan juga jika Jember cukup besar ATS-nya,” tutupnya. (rio/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Silaturahmi dengan Mahasiswa BIB, Ini Pesan Ketua DPRD Sumenep

SUMENEP – Ketua DPRD Sumenep, H. Zainal Arifin, meminta para mahasiswa asal Sumenep yang berada di luar daerah ...
KRONIK

Banyuwangi Surplus Hewan Kurban untuk Iduladha, Pasok Berbagai Daerah di Indonesia

BANYUWANGI – Menjelang Hari Raya Iduladha 2025, ketersediaan hewan kurban di Banyuwangi melebihi kebutuhan ...
LEGISLATIF

DPRD Berharap Kasus Dugaan Korupsi di Perumda Panglungan Segera Dituntaskan

JOMBANG – Kalangan DPRD Kabupaten Jombang mendorong pihak kejaksaan segera menuntaskan penyidikan kasus dugaan ...
LEGISLATIF

Suyatno Dorong Generasi Muda Masuk Kepengurusan Koperasi Merah Putih

MAGETAN – Wakil Ketua DPRD Magetan, Suyatno memberi penekanan kepada calon pengurus koperasi Merah Putih ke depan ...
MILANGKORI

Apresiasi Kirab Budaya Wisata Gogoniti, Erma Dorong Masyarakat Kembangkan Potensi Wisata Desa

BLITAR – Suasana Desa Kemirigede, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar pada Minggu (18/5/2025) mendadak ramai. ...
KRONIK

Ganjar Tekankan Pentingnya Loyalitas Kepala Daerah dari Banteng Terhadap Partai

JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menekankan pentingnya loyalitas kepala daerah terhadap partai ...