Selasa
20 Mei 2025 | 11 : 45

Amithya Soroti Keseriusan Pemkot Malang dalam Pengentasan Kemiskinan

pdip jatim 230727 amithya 1

MALANG – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Malang memberikan sejumlah catatan terhadap Rancangan Peraturan Daerah Kota Malang Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022.

Juru Bicara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Siraduhita menyatakan masih banyak catatan dan pekerjaan rumah yang tidak terselesaikan, baik dipandang dari kaca mata keterpenuhan anggaran maupun implementasi anggaran.

Salah satunya adalah persoalan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Malang yang baru mencapai 35 persen dari total APBD. Amithya mengatakan persentase PAD yang jauh dari target menyebabkan implementasi otonomi daerah belum bisa berjalan maksimal.

“Proporsi PAD di dalam APBD sekitar 35 persen dari keseluruhan anggaran yang membuat kota Malang dalam 4 tahun ini, sulit mencapai daerah otonom dengan segala potensi yang seharusnya bisa terus di-upgrade dan dimanfaatkan,” urai Amithya, Kamis (27/7/2023).

Pihaknya juga menyoroti serapan anggaran belanja Pemerintah Kota Malang yang hanya mencapai 85,96 persen pada tahun 2022. Artinya, 14,1 persen anggaran yang seharusnya dapat dimaksimalkan untuk menunjang pembangunan di Kota Malang tidak bisa terserap.

“Hal itu terkonfirmasi dengan besaran Silpa APBD Pemerintah Kota Malang masih sangat tinggi sebesar 460 miliar tentunya hal tersebut mengecewakan kita semua,” ujarnya.

Menurut dia, masih banyak pekerjaan rumah yang harus menjadi perhatian, salah satunya berkaitan dengan pengentasan kemiskinan. Ketua Komisi D DPRD Kota Malang itu memandang APBD Kota Malang seharusnya bisa diarahkan pada upaya pengentasan kemiskinan, yang pada tahun 2022 persentase penduduk miskin masih berada di angka 4,37 persen atau 38,5 ribu jiwa.

Apalagi berdasarkan data, berbagai indikator kemiskinan di Kota Malang tidak mengalami perbaikan, seperti indeks kedalaman kemiskinan, indeks keparahan kemiskinan dan garis kemiskinan.

“Intervensi Pemerintah Kota Malang melalui kebijakan terhadap penduduk Kota Malang telah dilaksanakan, tapi belum mampu mengatasi secara holistik permasalahan kemiskinan di Kota Malang,” sebut Amithya.

Oleh sebab itu, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang tersebut mendorong agar ke depannya strategi pengentasan kemiskinan mampu disusun secara lebih mendalam. Serta melibatkan seluruh perangkat daerah, seluruh elemen masyarakat, dan instansi yang ada di Kota Malang.

“Sehingga penanganannya juga bersifat lintas sektoral dan dilakukan secara gotong royong,” tuturnya. (ace/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

DPRD Banyuwangi Terima Kunjungan Mahasiswa Untag, Belajar Penyusunan dan Pembahasan Perda

BANYUWANGI – DPRD Kabupaten Banyuwangi menerima kunjungan studi puluhan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas ...
KOLOM

Menimbang Kebijakan Fiskal dan Asumsi Ekonomi Makro 2026

Oleh: Ketua Banggar DPR, Said Abdullah HARI ini, bertepatan dengan 20 Mei, sebagai hari kebangkitan nasional, ...
EKSEKUTIF

Pimpin Upacara Harkitnas, Wabup Antok Tekankan Pentingnya Menjaga Semangat Kebangkitan

NGAWI – Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2025. ...
LEGISLATIF

Soal Demo Ojol Tuntut Potongan Tarif, Puan: DPR Sedang Cari Win-Win Solution

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi aksi unjuk rasa besar-besaran ribuan pengemudi ojek online (ojol) ...
SEMENTARA ITU...

Dirham Akbar Jadi Ketua PBSI Lamongan, Fokus ke Pembinaan Atlet

LAMONGAN – Kepengurusan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Lamongan resmi dilantik oleh ...
LEGISLATIF

DPRD Jember Minta Rekanan Peserta Lelang Pengadaan Barang dan Jasa Dikaji Lagi

JEMBER – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Jember Edi Cahyo Purnomo (ECP) minta agar rekanan yang ...