BLITAR – Guna mengaktualisasikan Blitar Keren, Unggul dan Berdaya Saing, Pemerintah Kota Blitar menggelar pelatihan batik bagi warga penyandang disabilitas. Kegiatan tersebut dipusatkan di Gallery Batik Kembang Turi, Kecamatan Sukorejo.
Wali Kota Blitar, Santoso membuka langsung kegiatan pemberdayaan terhadap warga penyandang disabilitas atau difabel ini. Dia menyampaikan rasa bangganya atas terselenggaranya kegiatan pelatihan bagi kaum disabilitas.
“Sebab ini adalah kegiatan yang sangat positif, pemberdayaan penyandang disabilitas. Ini juga sesuai dengan misi Kota Blitar, yaitu meningkatkan sumber daya manusia yang Keren, Unggul dan Berdaya Saing,” Kata Santoso di Kota Blitar, Rabu (24/5/2023).
Kegiatan ini diikuti 42 peserta, dengan rinciannya adalah 21 penyandang disabilitas dan 21 orang lainnya bertugas sebagai pendamping. Sesuai dengan rencana, pelatihan ini akan berlangsung selama lima hari, 23-27 Mei depan.

Kepada peserta pelatihan, Santoso berpesan agar mereka melaksanakan pelatihan dengan giat dan tekun. Itu supaya seusai dari pelatihan, peserta benar-benar dapat membuat produk yang laku di pasaran.
Untuk menunjang produktifitas peserta, dalam kegiatan tersebut melalui Dinas Sosial, Pemkot Blitar juga memberikan bantuan berupa alat bantu pelatihan penunjang pembuatan batik kepada masing-masing peserta disabilitas.
“Pelatihan disabilitas ini digelar rutin melalui Dinsos, saya sangat mengapresiasi. Kita juga kasih alat bantu biar mereka semakin semangat mengikuti pelatihan ini,” ungkap kader PDI Perjuangan ini.
Terakhir, Santoso meminta kepada Dinas Sosial untuk secara rutin memantau perkembangan peserta disabilitas agar terus konsisten dan semakin semangat dalam melakukan aktivitas produksi batik setelah rampung pelatihan. (arif/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS