MALANG – Anggota Komisi 4 DPRD Kabupaten Malang, Zulham Ahmad Mubarrak mengungkapkan, 80% anak muda di Kabupaten Malang mendapat informasi dari media sosial dan 60% di antaranya khawatir tentang lapangan pekerjaan.
“Tak ideal juga ketika kita berbicara ideologi Pancasila dalam keadaan perut kosong,” kata Zulham saat menjadi narasumber Dialog Pancasila, dikutip Rabu (4/6/2025).
Dialog Pancasila dengan nuansa kesatuan antara generasi tua dan muda itu digelar Medimas bersama Duta Pancasila di MAO Caffee dan Resto di Turen, Minggu (1/6/2025).
Zulham menekankan perlunya beralih dari ideologisasi konvensional ke digital untuk dapat menjangkau generasi muda.
“Sayangnya pemerintah kita cenderung tidak turun tangan hanya membangkitkan pendapat dan tidak bisa mengeksekusinya. Omon-omon saja,” ujarnya.
Ketua Medimas, Sukmono menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan untuk menggugah semangat gotong royong bagi generasi muda di Kabupaten Malang.

Pihaknya juga menegaskan bahwa dengan pemuda, kemerdekaan akan semakin kuat.
“Kita bersama rekan-rekan pemuda di kabupaten Malang ini harus bersama-sama dengan semangat untuk membangun masyarakat yang makmur dan sejahtera,” jelasnya.
Selain itu, Dr. Agung Suprojo, Dekan FISIP Unitri Malang turut hadir sebagai pembicara.
Dia menekankan prinsip gotong royong sebagai nilai nyata Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Jika kekuatan kemerdekaan dengan pemuda, maka pemuda hari ini di alam yang merdeka bisa berwujud kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia,” katanya.
Dia juga mengkritisi organisasi masyarakat yang manakut-nakuti rakyat, menyebutnya sebagai “genderuwo”. “Ormas itu harusnya berkegiatan yang membangun,” tegasnya. (ull/pr)