BOJONEGORO – Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno mengajak massa pendukungnya tidak lengah dan terus bergerak untuk memenangkan Pilkada Jatim bakal berlangsung sekitar 3 bulan lagi.
Pesan itu dia sampaikan di depan ribuan pengurus PDI Perjuangan se-Kabupaten Bojonegoro di acara rapat kerja cabang khusus (rakercabsus), Kamis (22/3/2018).
Pada kesempatan tersebut, Puti minta massa pendukung pasangan nomor urut 2 Saifullah Yusuf-Puti Guntur menyikapi apapun hasil survei terkait Pilgub Jatim dengan rasa optimistis.
“Hasil survei menjadi cermin kita. Maju terus, sampai titik akhir. Jangan merasa puas. Jangan lengah. Jangan pula kecil hati,” ajak Puti Guntur.
Cucu Bung Karno itu menambahkan, sikap pribadi yang harus diambil jajaran PDIP dan semua parpol pengusung adalah menjaga kesadaran politik. Yakni, terus bergerak untuk memenangkan Pilkada Jatim 2018.
Mengutip pernyataan kakeknya, proklamator pendiri bangsa Soekarno, menurut Puti, saat ini sudah tidak ada pilihan, selain maju terus.
Sebab jika mundur, akan hancur, dan jika mandeg (berhenti), akan ambleg (runtuh). “Maka, pilihannya, maju terus. Bongkar, bongkar, sampai garis akhir,” tegasnya.
Dia membeber fakta, pada satu lembaga survei, Gus Ipul-Puti Guntur disebut unggul. Tak lama kemudian, lembaga survei lain, menyebut paslon lain yang unggul.
“Kemarin lembaga survei Charta Politica menempatkan Gus Ipul dan saya sunggul dengan selisih 6,7 persen. Maka, apa pun hasil survei, kita tempatkan sebagai cermin, kaca benggala,” ujarnya.
Karena tanpa cermin, terang Puti, seluruh gerakan untuk pemenangan akan susah dievaluasi. “Hasil survei telah memberi evaluasi pada kita. Apa pun hasilnya, kita terima dengan sikap matang, dewasa dan cerdas,” katanya.
Puti Guntur Soekarno memasuki Jawa Timur pada 10 Januari 2018, setelah mendapat tugas dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Menurut data Charta Politica, popularitas Puti Guntur tumbuh pesat. Januari 2018 lalu, angkanya 33,4 persen, dan pada survei awal Maret ini, Charta mendapati trend popularitas Puti melesat hingga 42,2 persen.
Sementara, popularitas Emil Dardak pada Januari 2018 lalu di angka 47,5 persen. Kemudian, survei Charta di awal Maret bertambah menjadi 50,2 persen.
Puti mencapai lonjakan popularitas itu kurang dari 2 bulan, lewat berbagai upaya, termasuk safari ke berbagai daerah. Puti yakin, trendnya bakal terus meningkat dan tajam, berkat kerja keras semua pihak pendukungnya.
“Di Bojonegoro ini adalah daerah ke-26. Masih ada waktu tiga bulan. Masih 12 kabupaten/kota yang belum saya kunjungi. Nanti putaran berikut, kita lalukan “penebalan” di sejumlah daerah, menurut panduan survei,” kata Puti.
Selama safari, dia menyaksikan bangkitnya kaum nasionalis, para pecinta Soekarno. Ia ingat nasihat ayahnya, Guntur Soekarno, yang menyebut Jawa Timur sebagai basis kaum Soekarnois yang akan turun tangan membantunya.
“Saya melihat antusiasme para pecinta Soekarno di berbagai daerah di Jawa Timur. Mereka bangkit untuk gotong-royong merajut Merah Putih, merajut kebersamaan, terutama dengan kaum nahdliyin,” tuturnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS