Kamis
31 Juli 2025 | 2 : 15

Aliansi Gemuk Prabowo, Pengamat Unair: Sejarah Pilpres Tanpa Incumbent, Koalisi Ramping Menang

pdip jatim 230331 airlangga pribadi

SURABAYA – Dinamika politik jelang Pilpres 2024 semakin menghangat dengan terbentuknya koalisi gemuk yang digalang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Prabowo resmi didukung Golkar dan PAN, sehingga koalisi Prabowo menjadi gabungan antara Gerindra, PKB, Golkar, dan PAN.

Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Airlangga Pribadi mengatakan, meski Prabowo membawa koalisi gemuk, tidak dengan serta merta memperkuat potensi kemenangan mantan menantu mendiang penguasa Orde Baru Soeharto itu sebagai pemenang pilpres 2024.

“Nanti dulu. Ada beberapa pertimbangan yang perlu dipikirkan sebelum kita pada kesimpulan koalisi gemuk bakal memudahkan menang Pilpres,” kata Airlangga kepada media, Selasa (15/8/2023).

Baca juga: Golkar dan PAN Akhirnya Dukung Capres Lain, PDI Perjuangan Siap Ulang Sukses Pilpres 2014

Dia lantas merinci sejumlah hal. Pertama, sejarah Pilpres langsung di Indonesia memperlihatkan bahwa terutama pada pemilihan Presiden baru di mana tidak ada incumbent seperti pada tahun 2014, justru pemenang pilpres saat itu, yaitu Joko Widodo, didukung koalisi ramping yakni PDI Perjuangan, PKB, Nasdem, Hanura.

“Pilpres ini terkait interaksi antara kandidat capres-cawapres dan pemilih secara langsung. Program, performance, dan rekam jejak menjadi penentu di hadapan pemilih,” ujar doktor alumnus Murdoch University, Australia, tersebut.

Hal kedua, lanjut Airlangga, dalam kajian ilmu manajemen ada istilah “No Giant Can Dance” (tidak ada raksasa bisa berdansa). Meskipun asumsi ini tidak selalu benar, menurut dia, sepertinya hal itu sangat bisa jadi relevan dengan pilpres 2024.

“Apa sebabnya? Karena partai-partai pendukung Prabowo memiliki kepentingan yang bertabrakan satu sama lain, terutama terkait kepentingan sama-sama ingin menjadi cawapres. PKB yang paling awal mengusung ketuanya Muhaiman Iskandar, lalu PAN mengusung Erick Thohir sebagai Cawapres, belum lagi ketua umum Golkar seperti diamanatkan dalam Munas partai tersebut memberi mandat untuk maju Pilpres,” jelasnya.

Dia mengatakan, semua parpol dalam koalisi gemuk Prabowo berambisi untuk menjadi cawapres.

“Dalam kondisi demikian maka kemungkinan eskalasi pergerakan dalam koalisi bisa menjadi lamban karena konflik kepentingan yang keras di dalam. Hal ini bisa jadi persoalan setelah kontestasi pilpres 2024 berlangsung,” kata Airlangga. (red/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

HEADLINE

Puan Maharani: Kader PDI Perjuangan Harus Jadi Pelopor, Bukan Pelapor!

DENPASAR – Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani menutup acara Pembekalan Anggota DPR RI ...
HEADLINE

Minta Kader PDI Perjuangan Solid, Megawati: Partai Ini Harus Makin Besar, Jangan Mengecil

DENPASAR – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan pentingnya soliditas kader di semua ...
KABAR CABANG

Pembangunan Selesai, Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri Punya Lahan Parkir Baru

KEDIRI – Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri memiliki lahan parkir baru. Lahan parkir berada di dalam ...
LEGISLATIF

Eri Irawan Dorong Integrasi Tarif Transportasi Publik di Surabaya Segera Dituntaskan

SURABAYA – Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Eri Irawan, menyoroti belum selesainya integrasi tarif dalam sistem ...
KRONIK

Buka Bimtek Legislator PDIP, Puan: Perjuangan Partai untuk Kepentingan Bersama

“Kita boleh berbeda latar belakang karena berasal dari daerah yang berbeda, kita boleh punya peran dan cara ...
KRONIK

Dapur MBG Bungsang Diresmikan, Bupati Lukman Harap Jadi Pilar Utama Ketahanan Gizi

BANGKALAN – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berlokasi di Jalan Hakim Perdanakusuma, Bungsang diresmikan ...