SURABAYA – Tim Kampanye Risma-Whisnu mengantisipasi potensi kecurangan Pilkada Surabaya. Menjelang lima hari coblosan pilkada, tim kampanye pasangan petahana ini menyiapkan pengamanan suara berlapis.
Jubir Tim Kampanye Risma-Whisnu, Didik Prasetiyono mengatakan, setidaknya ada lima langkah pengamanan suara. Pertama, pengamanan suara sejak di dalam TPS, dengan melakukan pelatihan saksi agar menjadi saksi yang mumpuni dan memahami aturan pemungutan dan penghitungan suara suara.
Kedua, melakukan sistem penghitungan real-count dengan tabulasi mandiri dari form C1-KWK yang distribusinya langsung dilakukan saksi seusai penghitungan suara selesai kepada koordinator kelurahan dan kecamatan. Sehingga Tim Risma-Whisnu tingkat kota mendapatkan detail penghitugan detail tiap TPS guna menjadi perbandingan penghitungan KPU.
Ketiga, penugasan pengawasan TPS dan rekap PPK dengan “saksi luar” yang terdiri dari relawan-relawan untuk membantu “saksi mandat” dalam melaksanakan tugasnya. Saksi luar ini, jelas Didik, juga bertugas memantau bila ada pembagian money politics di luar TPS dan segera melaporkannya ke panwas lapamgan.
“Keempat, selain real count, kami juga melakukan quick count, dengan metodologi yang terukur dilakukan sampling di 600 TPS terpilih. Dengan penghitungan cepat ini, pada hari-H coblosan tanggal 9 Desember jam 16.00 sudah diketahui hasil Pilkada Surabaya,” kata Didik, Jumat (4/12/2015).
Pengamanan berlapis ini, jelas dia, untuk mengamankan kemenangan Risma-Whisnu dari potensi kecurangan pilkada yang mungkin terjadi, agar didapat hasil yang fair sesuai pilihan masyarakat.
Terkait real count, Wakil Ketua DPC PDI Kota Surabaya, Djoko Prasektyo, mengatakan, hal itu sangat memungkinkan, karena jumlah petugas saksi Risma-Whisnu lengkap. Saksi itu tidak hanya yang bertugas di TPS, tapi juga saksi di tingkat kelurahan dan kecamatan.
“Kalau dihitung-hitung ada sekitar 5.000 petugas saksi yang kami tugaskan,“ tambah salah satu Koordinator Saksi Tim Pemenangan Risma-Whisnu ini.
Pilwali Kota Surabaya 2015 ini memiliki jumlah DPT sebanyak 2.034.307 pemilih. Sedang jumlah TPS-nya sebanyak 3.936 TPS. “Ini merupakan jumlah DPT dan TPS terbanyak untuk even pilkada tingkat kota/kabupaten di Indonesia,” pungkas Djoko Pras, sapaan akrabnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS