MAGETAN – DPC PDI Perjuangan Magetan menggelar tahlil untuk mendoakan para pejuang Partai yang gugur dalam kasus kerusuhan dua puluh tujuh Juli 1996 (Kudatuli).
Acara dilaksanakan di Kantor DPC, Rabu (26/7/2023) malam. Peringatan dihadiri seluruh pengurus DPC, Fraksi, badan-badan Partai, dan organisasi sayap. Juga PAC, dan para bakal caleg.
Ketua DPC PDI Perjuangan Magetan, Sujatno mengatakan, acara untuk mendoakan para korban peristiwa.
Sekaligus mengambil semangat bagaimana kader-kader Banteng menjaga kedaulatan PDI (Pro Megawati) ketika itu. PDI yang kemudian bertransformasi menjadi PDI Perjuangan.
“Semoga arwah korban kudatuli, para pejuang Partai, diterima Allah dan ditempatkan di surganya,” kata Sujatno.

Lebih lanjut Sujatno menjelaskan bagaimana menjaga demokrasi, kedaulatan partai dengan keringat, air mata, darah, bahkan nyawa.
Ketua Panitia Acara, Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi DPC PDI Perjuangan Magetan, Parmin, menyampaikan, kudatuli menjadi catatan kelam negeri ini.
Peristiwa penyerangan kantor DPP PDI Pro Mega di Jl Diponegoro, Jakarta, oleh “tangan-tangan” kekuasaan sebagai puncak intervensi rezim terhadap proses demokrasi di tubuh PDI.

Dimana pada beberapa tahun sebelumnya, pada 1993, kongres luar biasa PDI di Surabaya menetapkan Megawati sebagai Ketua Umum PDI. Namun keputusan itu mengusik rezim. Sehingga dibuatkan kepengurusan tandingan hasil Kongres Medan.
Namun dukungan kepada Megawati meluas. Tidak saja dari internal PDI, juga dari masyarakat umum. Hal tersebut yang kemudian melatari penyerangan Kantor DPP PDI Pro Mega. (rud/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS