SURABAYA – Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar mempopulerkan “Salam Pancasila” sebagai upaya memperkuat semangat nasionalisme dan rasa cinta kepada Tanah Air.
“Saya sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, saya bicara pada presiden supaya rakyat itu ingat bahwa ideologi kami pancasila tidak ada yang lain,” ujar Megawati saat menyampaikan pidato di acara peresmian Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya, Rabu.
Megawati juga mengaku sudah berkomunikasi dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tentang langkah mempopulerkan “Salam Pancasila”.
“Saya bikin boleh tidak pak kalau Salam Pancasila saya mempopulerkan? Setuju sekali. Malah saya bilang mestinya juga disambut ucapan Merdeka itu,” ucapnya.
Megawati menyebut salah satu cara membumikan “Salam Pancasila”, yakni dengan mengucapkannya pada pelaksanaan upacara, tepatnya setelah menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”.
Presiden ke-5 Republik Indonesia itu yakin masifnya “Salam Pancasila” bakal memperkuat semangat persatuan antar masyarakat.
Tak hanya itu, “Salam Pancasila” merupakan salah satu langkah menanamkan nilai kebangsaan kepada generasi penerus bangsa, khususnya anak-anak.
“Karena sudah dapat izin beliau sebagai presiden, saya ingin nanti tinggal di dalam peraturan itu setiap ada upacara maka dari sisi protokoler setelah menyanyikan Indonesia Raya harus selalu mengucapkan yang namanya Salam Pancasila,” katanya.
Pantauan ANTARA, “Salam Pancasila” juga diucapkan saat acara peresmian Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya, tepatnya setelah lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dikumandangkan dan dinyanyikan oleh seluruh tamu undangan.
Selepas menyorakkan secara lantang “Salam Pancasila” seluruh tamu undangan juga menyambutnya dengan ucapan “Merdeka”.
Diketahui, para pejabat yang hadir dalam acara tersebut, di antaranya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, dan para kepala dinas dari lingkungan pemerintah kota setempat. (ant/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS