SURABAYA – DPP PDI Perjuangan kembali menggandeng Friedrich Naumann Stiftung (FNS) menggelar acara Training Strategi Komunikasi dan Media. Pelatihan sehari diikuti jajaran pengurus bidang komunikasi politik DPC PDI Perjuangan se-Jatim ini berlangsung di Ibis Styles Hotel, Jalan Raya Jemursari, Sabtu (14/11/2015).
Nur Rachmi, Program Officer of FNS mengatakan, pelatihan strategi komunikasi dan media ini sangat penting untuk membekali politisi, atau anggota dewan, misalnya ketika turun menemui konstituen.
“Training ini sangat penting ketika turun ke konstituen. Seperti cara berbicaranya seperti apa, lalu menyampaikan pesan partai ke konstituen seperti apa, dan sebagainya,” jelas Nur Rachmi, di sela acara training.
Selama training, lanjut Nur Rachmi, aktivitas pelatihan, seperti sesi awal yakni peserta diminta berbicara seolah-olah di depan publik, akan direkam kamera video. Kemudian hasil rekaman ditayangkan.
“Kemudian direview bersama-sama, apakah dari segi teori komunikasi, apa yang disampaikan itu sudah tepat atau belum. Lalu, dari segi komunikasi partai sudah tepat atau belum. Juga apakah pesan itu sampai ke masyarakat, pemilih PDI Perjuangan, dan cara bicara seperti itu apakah sudah mencerminkan PDIP sebagai partai wong cilik,” paparnya.
Selama acara yang dipandu trainer Bahrul Wijaksana (Communication Specialist) dan Co-trainer Rudy Fitriyandanu (Presenter TV Beritasatu) itu, peserta tidak hanya dilatih bagaimana berpidato, atau bicara di depan publik. Menurut Nur Rachmi, peserta juga dilatih bagaimana cara komunikasi ketika mereka diwawancara media, atau ketika harus tampil di televisi saat talkshow.
Dia menambahkan, kerja sama training strategi komunikasi antara PDI Perjuangan dengan FNS sudah terjalin sejak tahun 90-an. Pengurus partai di tingkat pusat yang pernah mengikuti dan merasakan manfaat pelatihan ini, sebutnya, di antaranya Hasto Kristiyanto (Sekjen DPP PDI Perjuangan), Pramono Anung (Sekretaris Kabinet), Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng), dan lainnya.
“Malah ada yang sudah studi banding soal partai oposisi, ke Jerman. Oleh karena sudah lama ada kerja sama, maka DPP PDI Perjuangan minta kami membuat training untuk memperkuat teman-teman di daerah, soal bagaimana meng-handle teman-teman relasi media, dan bagaimana berbicara di depan publik,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Kusnadi mengapresiasi acara pelatihan yang kali ini diikuti DPC yang daerahnya menggelar pilkada serentak 2015 .
Sebab, kata Kusnadi, melalui pelatihan ini diharapkan peserta belajar banyak hal. Di antaranya cara menyampaikan pendapat, saat berkampanye di depan publik, atau ketika diwawancara media.
Menurut Kusnadi, seorang politisi, baik yang menjabat di kepengurusan, sebagai anggota dewan, maupun yang menjabat di eksekutif, harus menguasai cara berkomunikasi dengan tepat.
“Kami berharap nantinya acara semacam ini juga bisa digelar lagi, dan diikuti DPC-DPC lainnya,” harap pria yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur itu. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS