SURABAYA – Merayakan hari raya umat Islam, Idul Fitri 1.444 Hijriah dengan nuansa keindonesiaan. Hal itu tergambar dari busana yang dikenakan anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Puti Guntur Soekarno dan keluarganya.
“Sudah menjadi tradisi saat lebaran memakai kebaya dengan padu padan kekayaan wastra (kain tradisional, red) Indonesia,” tulis cucu dari Proklamator RI, Ir Soekarno, dalam unggahan akun instagramnya, pada Minggu (23/4/2024).
Perempuan bertugas di Komisi IX DPR RI tersebut mengunggah momen foto-foto dirinya bersama suami, anak, orang tua, dan keluarga besarnya.
Mbak Puti, sapaan karib Puti Guntur Soekarno, pada kesempatan itu tampil dengan kebaya warna hijau dengan hiasan bordir. Untuk bawahan, Mbak Puti mengenakan jarik batik. Sementara kerudung yang dikenakan berwarna krem.
“Warna warni kain Besurek Bengkulu dan kebaya bordir encim melengkapi keceriaan hari yang fitrah ini,” tulis Mbak Puti.
Batik Besurek Bengkulu memiliki kekhasan motif tulisan kaligrafi Arab. Hal itu sebagai hasil interaksi kebudayaan antar berbagai bangsa di wilayah tersebut, khususnya bangsa melayu nusantara, pedagang Arab, dan pekerja India pada abad 17.
Sementara kebaya bordir encim, dalam sejarahnya dikembangkan oleh kaum peranakan yaitu masyarakat Indo-Jawa-Eropa-Cina. Encim sendiri berasal dari bahasa atau kata Hokian yaitu: cici. (hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS