GRESIK – Produksi ikan bandeng dari Kabupaten Gresik menyumbang 60 persen dari jumlah keseluruhan se-Provinsi Jawa Timur.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, pasar bandeng merupakan salah satu kekuatan perekonomian di Kabupaten Gresik.
“Pasar bandeng memberikan dampak yang positif dalam ekonomi kerakyatan. Ini menjadi kebangkitan ekonomi kerakyatan dalam memberikan manfaat kepada pedagang dan masyarakat Gresik,” ujarnya di sela acara lelang bandeng kawak di Bandar Grisse, Jl Basuki Rahmad, Gresik, pada Rabu (19/4/2023) malam.
Karena itu, lanjut Gus Yani, sapaan akrab Bupati Gresik, Pemerintah Kabupaten Gresik terus berkomitmen bekerja sama dalam menjaga kearifan lokal, salah satunya tradisi pasar bandeng yang sudah menjadi warisan budaya tak benda di Gresik.
“Tradisi kearifan lokal ini wajib kita jaga. Jangan sampai hilang tergerus zaman. Karena ini adalah bentuk visioner Mbah Kanjeng Sunan Giri, dalam memberikan inovasi dalam penguatan ekonomi masyarakat dengan berbisnis perikanan Bandeng di Kabupaten Gresik,” ujarnya.
Dalam sejarahnya, lanjut dia, pasar bandeng berasal sejak zaman Raden Paku (Sunan Giri). Kala itu, santri yang ingin pulang ke kampung halaman, mencari oleh-oleh di sekitar pesisir pantai. Satu diantaranya yang menjadi jamak adalah oleh-oleh ikan bandeng.
Diadakannya Pasar Bandeng menunjukkan pemikiran visioner dari seorang Sunan Giri. Dengan adanya pasar bandeng sangat bermanfaat dan membantu perekonomian masyarakat kala itu. Seiring waktu terus berkembang dan menjadi sebuah tradisi tahunan Gresik yang digelar di akhir bulan Ramadhan atau menjelang lebaran.
Data pemkab merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 menyebutkan, terdapat 16.158 petani ikan di 18 kecamatan di Kabupaten Gresik. Dengan total luas 15.601,26 ha dan untuk tambak payau dan 13.052,01 ha tambak air tawar.
Pemkab Gresik juga terus memberikan penyuluhan dan dorongan terhadap perkembangan sektor perikanan. Dalam konteks kontes dan lelang Bandeng kawak 2023 misal, pemenang bandeng ‘kawak’ akan mendapatkan hadiah uang hingga 50 juta rupiah.
Uang ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi bagi petani dan peternak Bandeng untuk terus memberikan upaya maksimal dalam budidaya Bandeng. (mus/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS