Rabu
16 Juli 2025 | 8 : 38

Wabup Gresik Hadiri Tradisi Kolak Ayam; Begini Sejarah dan Resepnya

IMG-20230414-WA0073_copy_600x338

GRESIK – Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengatakan, tradisi kolak ayam atau sanggring merupakan warisan syiar Islam yang harus dilestarikan.

Hal ini disampaikan Bu Min saat menghadiri Semarak Sanggring ke-498 di Desa Gumeno Kecamatan Manyar, Kamis (13/4/2023).

“Tradisi Sanggring kolak ayam tak lepas dari kisah Sunan Dalem, putra kedua Sunan Giri yang membangun masjid di Desa Gumeno sebagai upaya syiar Islam. Setelah tidak lama masjid yang dibangun berdiri, Kanjeng Sunan Dalem malah jatuh sakit,” kata Bu Min.

Atas sakit yang dialami, lanjut wabup, Sunan Dalem kemudian selalu mengonsumsi jinten dan berbagai macam campuran rempah lain yang dipadukan dengan daging ayam.

“Menurut cerita, resep tersebut diberikan langsung oleh Sunan Giri melalui mimpi yang terus dipakai sampai sekarang dan dilestarikan menjadi tradisi Sanggring kolak ayam oleh warga Desa Gumeno,” jelasnya.

Wakil Bupati perempuan pertama Gresik juga mengapresiasi, peran bapak-bapak dalam tradisi ini yang mengambil peran dalam memasak hingga penyajian. Ini menunjukkan tradisi semangat syiar islam Sunan Dalem yang turun temurun hingga saat ini.

“Kita harus senantiasa mengingat jasa-jasa beliau. Dimana dalam perjalanan syiar Islam membangun masjid disini hingga sakit kemudian sembuh dengan mengkonsumsi kolak ayam atau yang disebut Sanggring,” imbuhnya.

Ramuan
Di tempat sama, Kepala Desa Gumeno Hasan Fathoni menambahkan, kolak ayam (Sanggring) merupakan sejarah yang harus di lestarikan bersama. Kepatuhan kepada beliau (Sunan Dalem), maka warga Desa Gumeno selalu melanjutkan tradisi tersebut setiap hari ke 22 atau malam 23 Ramadhan.

“Ada 5 ramuan dalam pembuatan kolak ayam tersebut, diantaranya gula merah, jinten, daun bawang, kelapa dan ayam. Tahun ini panitia menyiapkan 220 ekor ayam kemudian dimasak menjadi 2700 porsi,” katanya.

Kegiatan ini turut dihadiri Forkopimcam Manyar, Cak dan Yuk Gresik, Gus dan Yuk Mojokerto, Yak dan Yuk Lamongan, Kacong dan Jebbing Madura Cak dan Ning Surabaya serta KH Ali Murtadho asal Bungah. (mus/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Lampung Sharing Strategi Pengembangan Pariwisata, Bupati Ipuk Beberkan Kiat-Kiat Jitu

BANYUWANGI – Perkembangan sektor pariwisata Banyuwangi yang cukup pesat menarik perhatian sejumlah pihak. Salah ...
HEADLINE

DPR Kawal Program Sekolah Rakyat, Puan Imbau Agar Tak Berkompetisi dengan Sekolah Eksisting

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani mengapresiasi peluncuran program sekolah rakyat yang sudah diresmikan ...
SEMENTARA ITU...

Genjot Produksi Tebu, Bupati Kediri Bakal Kawal Kebutuhan Pupuk Petani

KEDIRI – Bupati Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) berkomitmen untuk mengawal ketersediaan pupuk guna ...
LEGISLATIF

Pentingnya Sinergi Mitigasi Bencana Industri oleh Perusahaan dan Pemkab Ngawi

NGAWI – Terbakarnya pabrik sepatu PT Dwi Prima Sentosa menjadi peristiwa memilukan di Ngawi, awal bulan ini. ...
SEMENTARA ITU...

Tinjau Rumah Ilmu Arek Suroboyo, Eri Optimis Pertumbuhan Karakter Anak Akan Meningkat

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunjungi Rumah Ilmu Arek Suroboyo (RIAS) untuk melihat proses ...
KABAR CABANG

Komedian Jember Cak Londo Koplak: Saya Ingin Bareng PDIP Ngopeni Kesenian Tradisional

JEMBER – Komedian terkenal di Kabupaten Jember, Wijaya, akrab dikenal Cak “Londo Koplak” memutuskan bergabung ...