MALANG – Empat orang berpakaian ala putri padi Dewi Sri, dan serombongan gadis berkostum karnaval buah-buahan nampak berbaris rapi mengiringi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati PDI Perjuangan, Dewanti Rumpoko-Masrifah Hadi memasuki gedung DPRD Kabupaten Malang, Rabu (26/8/2015) siang. Mereka akan mengikuti tahapan pilkada yaitu pengundian nomor urut pasangan calon yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang.
“Dewi Sri sengaja kami pilih sebagai simbol perempuan yang membawa kemakmuran. Itu harapan kami saat mengusung Dewanti-Masrifah dengan semboyan Malang Anyar,” ungkap Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang Eddy Rumpoko.
Sebelumnya Dewanti-Masrifah telah ditetapkan KPU Kabupaten Malang sebagai pasangan Bakal Calon Bupati dan Bakal calon Wakil Bupati Malang bersama dua pasangan lain, yakni pasangan calon incumbent Rendra Kresna-Sanusi, dan calon perseorangan, Nur Kholis- Muhammad Mufid, Selasa (25/8/2015).
Pengundian nomor urut pasangan calon ini dilakukan dalam rapat pleno terbuka. Teknis pengundian dilakukan dengan cara masing-masing pasangan calon Bupati menyerahkan uang pecahan Rp 20.000 untuk diambil nomor serinya guna menentukan siapa pasangan calon yang akan mengambil undian nomor urut terlebih dahulu dalam rapat pleno terbuka tersebut.
Hasil pengundian nomor seri uang pecahan Rp 20.000 yang dikumpulkan, pasangan Rendra Kresna-Sanusi memiliki nomor seri uang adalah TG0833985, dan pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan, Dewanti Rumpoko-Masrifah Hadi adalah 2DR998507 dan nomor seri uang pasangan calon perseorangan, Nur Kholis-Muhammad Mufid adalah DG04990002.
Dari nomor seri uang yang diperoleh itu sesuai kesepakatan diambil tiga angka paling belakang untuk menentukan pasangan calon yang terlebih dahulu untuk mengambil nomor urut, yakni yang memiliki angka terbesar.
Hasilnya pasangan Rendra Kresna-Sanusi memiliki nomor seri tiga di belakang yaitu 985 dan pasangan Dewanti Rumpoko-Masrifah Hadi berakhiran 507 serta pasangan Nur Kholis- Muhammad Mufid berakhiran 002. Sehingga yang berhak mengambil nomor urut terlebih dahulu adalah pasangan calon incumbent, disusul pasangan Dewi Sri, dan selanjutnya pasangan perseorangan.
Pada pengundian pengambilan nomor urut itu, pasangan incumbent memperoleh nomor urut satu, dan pasangan Dewi Sri memperoleh nomor urut dua, serta pasangan perseorangan memperoleh nomor urut tiga.
Nomor urut dua memiliki makna tersendiri bagi pasangan Dewanti-Masrifah. Seperti diungkapkan kepada Infokomnews, Dewanti menyebut angka 2 memiliki makna spiritual tersendiri bagi orang Jawa.
Menurut dia, angka 2 dalam mitologi Jawa bermakna lungguh (duduk-red) yang dimaknai sebagai jabatan. “Angka 2 ibarat isyarat alam bahwa Dewanti-Masrifah mengemban amanat untuk berjuang menduduki jabatan tertinggi pemerintah kabupaten Malang,” ujar Dewanti.
Selain pengundian nomor urut, juga dilakukan deklarasi kampanye damai oleh masing masing pasangan calon yang akan bertarung dalam pemilihan bupati (pilbup) 9 Desember 2015 mendatang.
“Kami berharap usai pengundian nomor urut dan deklarasi kampanye damai ini membuat proses demokrasi di Kabupaten Malang lebih dinamis,” harap Dewanti. (sa)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS