MAGETAN – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, Diana Amaliyah Verawatiningsih atau akrab disapa Diana Sasa menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Wasbang) di Gedung Bima Sakti Kecamatan Plaosan, Selasa (8/11/2022).
Acara bertema ‘Keluarga 4.0: Peran Perempuan di Tengah Ancaman Hoax’ diikuti seratusan peserta mayoritas perempuan. Mereka dari unsur tokoh masyarakat, pengurus PDI Perjuangan dan sejumlah tamu undangan dengan.
Sosialisasi diawali dengan sambutan Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Kusnadi SH MHum. Melalui sambungan internet, Kusnadi mengatakan acara dilaksanakan dengan tujuan agar masyarakat mengetahui tentang jati dirinya dalam berbangsa dan bernegara.
Sementara Diana Sasa, pada acara itu mengajak peserta untuk jeli dalam mengonsumsi berita atau informasi yang diterima, termasuk menyebarkannya. Sebab bisa jadi berita yang diterima bukanlah fakta, namun hoax.
“Dipilah dan ditelaah dulu, jangan langsung disebarkan. Caranya, cek sumbernya dari media mana, tentu saja media yang bisa dipertanggung jawabkan. Yakni yang terdaftar di dewan pers,” jelas wakil rakyat asal Dapil Magetan, Ngawi, Ponorogo, Trenggalek dan Pacitan ini.

Selain itu Diana Sasa mengajak kaum perempuan ikut dalam menjaga ketahanan pangan dengan membeli produk-produk lokal yang ada di sekitar lingkungan masing masing.
Tujuannya, selain roda perekonomian berputar juga saling gotong royong dan membantu tetangga dan saudara di sekitar.
Pada akhir penjelasannya, Diana Sasa mengajak peserta untuk dewasa dalam berpikir dan berpolitik menjelang pelaksanaan Pemilu 2024. Sebab, kata dia, perbedaan pendapat maupun pilihan politik kerap berlanjut permusuhan belakangan ini.
“Mari kita semua, sama-sama menjaga kehidupan berbangsa serta berdemokrasi dengan sehat,” pungkasnya.

Salam: “Merdeka!!”
Pekik Merdeka diteriakkan Diana Sasa sebelum memulai menjelaskan materi sosialisasi.
“Kita semua jangan ragu mengucapkan salam merdeka, karena hal itu merupakan salam kebahagian dan salam kebangsaan kita,” ujar Diana Sasa kepada peserta sosialisasi.
Menurut Diana Sasa, “Merdeka” adalah salam nasional pertama yang ditetapkan pemerintah setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada 31 Agustus 1945 melalui maklumat pemerintah. Salam Merdeka secara resmi digunakan sehari setelahnya, 1 September 1945.
Adapun tata cara saat mengucapkan salam merdeka, lanjut Diana Sasa, adalah dengan mengangkat tangan setinggi bahu. Sedangkan telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan kata: “Merdeka”.

Lebih lanjut Diana Sasa menjelaskan, salam Merdeka adalah cara Presiden Soekarno untuk menggembleng rakyat Indonesia agar mempunyai semangat perjuangan yang terus menyala.
“Salam yang layak untuk terus kita gelorakan dalam acara-acara pertemuan. Sebagai upaya kita bersama sebagai generasi penerus untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara ini,” pungkas Diana Sasa. (rud/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS