TULUNGAGUNG – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengunjungi lokasi bencana alam tanah longsor di Dusun Bantengan, Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Jumat (28/10/2022) sore.
Tak hanya melihat kondisi bencana tanah longsor, Risma juga memberikan bantuan kepada korban bencana alam tersebut, baik keluarga korban meninggal dunia, luka berat, luka ringan dan warga yang terdampak lainnya.
Bantuan berupa paket kebutuhan pokok, peralatan sekolah, sepatu, mainan anak-anak dan uang tunai. Untuk korban meninggal dunia, Risma memberikan santunan Rp. 15 juta yang diberikan kepada keluarga korban, korban luka berat mendapat santunan Rp 5 juta dan luka ringan Rp 2 juta.
“Jadi ada bencana longsor kita memberikan santunan baik yang meninggal, luka berat maupun luka ringan,” kata Risma. (Baca juga: Longsor di Nyawangan, Maryoto Salurkan Bantuan untuk Korban Meninggal dan Luka-Luka)
Sebagai bentuk kehadiran pemerintah, jelas Risma, ketika ada bencana alam biasanya dia langsung datang ke lokasi kejadian. Apalagi jika lokasinya dekat dengan Jakarta, dia memastikan akan datang ke lokasi pada hari itu juga seperti kejadian di Sumedang beberapa waktu lalu.
Karena lokasi bencana tanah longsor di Desa Nyawangan berada di daerah kritis atau rawan bencana, Risma minta agar warga yang tinggal di daerah tersebut direlokasi.
“Kami sampaikan saat rapat dengan Forkopimda, kondisi daerah itu memang kritis. Kami sepakat untuk relokasi,” ungkap mantan Wali Kota Surabaya tersebut.
Wilayah yang rencananya akan direlokasi meliputi empat RT di Dusun Bantengan, berdasarkan data sementara ada sekitar 200-an kepala keluarga (KK) yang tinggal di wilayah tersebut.
Untuk melakukan relokasi, Risma minta Bupati Tulungagung dan Kepala Desa Nyawangan untuk segera mencari lahan relokasi. Dan salah satu alternatifnya bisa menggunakan lahan Perhutani yang dekat dengan wilayah permukiman warga tersebut.
Terkait dengan izin penggunaan lahan Perhutani, menteri yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan ini mengaku sudah mendapat izin dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia.
“Ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan sampaikan ke saya, jika ada korban tanah longsor dekat lahan Perhutani, pakai saja lahannya. Ibu menteri akan mengizinkan penggunaan lahannya,” bebernya.
Namun jika lahan relokasi ini adalah lahan pribadi, maka Kementerian Sosial akan membebaskannya. Untuk lahan relokasi, Risma berharap lahan tersebut berada pada lokasi dataran rata dan jauh dari tebing atau bukit.
Sebab global warming (pemanasan global) akan memicu curah hujan semakin tinggi, dan akan membahayakan daerah-daerah yang berada pada kemiringan ekstrem.
Sekadar informasi, bencana longsor di Dusun Bantengan, Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang terjadi pada Minggu (23/10/2022) sore.
Setelah kejadian itu, warga gotong royong membersihkan material longsor yang menutup jalan. Namun saat warga kerja bakti timbul longsor susulan yang menewaskan 3 orang warga yakni Mulyoto (37), Kirno (65) dan Darmani (65). (sin/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS