SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur Agustin Poliana minta masyarakat memiliki keberanian berpendapat tiap kali menerima tindakan yang sewenang-wenang. Baik dari masyarakat, penegak hukum, ataupun pemerintahan.
Ajakan itu dia lontarkan saat menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan di Mercure Grand Mirama Hotel, Surabaya, Minggu (23/10/2022).
Acara bertajuk ‘Persatuan Bangsa Dalam Dasar-Dasar Pancasila Mempunyai Sikap Membela Keadilan dan Kebenaran di Masyarakat’ itu diikuti warga Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya.
“Kita sebagai sesama warga negara harus saling menguatkan, berani menyatakan benar jika benar, pun sebaliknya. Kita dorong masyarakat yang tertindak untuk berani bersuara, dan mendapatkan perlindungan tiap kali benar namun disalahkan,” tandas Agustin.
Politisi senior PDI Perjuangan tersebut itu pun kembali mengungkapkan pentingnya memahami Pancasila, salah satunya untuk mempertebal rasa saling menghargai dan toleransi terhadap sesama masyarakat.
Sebagai mahluk sosial, tutur Agustin Poliana, sudah seyogianya masyarakat saling tolong menolong tanpa membedakan kelas sosial.
Dia juga menyampaikan, dari kasus pengalaman yang ada, sering kali ditemui adanya kurang keberpihakan dalam hal keadilan, umumnya dirasakan masyarakat kecil.
“Ketidakadilan yang mereka terima, bukan hanya dari pemerintah, saja tetapi dari tetangga kanan kirinya tidak jarang juga melakukan hal serupa,” sebutnya.
Politisi yang akrab disapa Titin ini menambahkan, makna dari keadilan tidak sebatas menerima perlakuan yang sama. Namun yang sesuatu diterima harus sama rata dan rasa.
“Sering kali masyarakat kecil tidak mendapat perlakuan yang sama di depan hukum, ataupun tidak merasa menerima kebijakan yang tepat sasaran dari pemerintah. Oleh karenanya, negara lewat masyarakat harus mampu mewujudkan keadilan dari lingkungan tetangga sekitar rumah,” tutur dia.
Di depan 100 lebih peserta sosialisasi, mantan legislator DPRD Kota Surabaya 4 periode ini berpesan kepada peserta agar meletakkan keadilan kepada siapapun di atas kepentingan pribadi.
“Masyarakat jangan sembarang memvonis, intisari gotong-royong dari Pancasila, mengharuskan kita bersatu dengan masyarakat membangun negeri. Jadi jangan mudah memvonis, tetapi telaah dulu persoalan yang ada tanpa melihat posisi atau porsi yang dimiliki. Menjadi makhluk sosial kita harus saling menguatkan,” pungkasnya. (yols/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS