Senin
25 November 2024 | 8 : 49

Waspadai Wabah LSD, Ini Permintaan Daniel Rohi ke Dinas Peternakan

PDIP-Jatim-Daniel-Rohi-29042022

SURABAYA – Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur, Daniel Rohi, meminta Dinas Peternakan Jatim waspada terhadap ancaman wabah Lumpy Skin Disease (LSD) atau wabah penyakit kulit berbenjol pada hewan ternak sapi dan kerbau.

Hal tersebut, menyusul kabar mulai ditemukannya gejala LSD pada beberapa sapi dan kerbau di Jawa Tengah dan Sumatera. Data Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan menunjukan, sejak Januari-Agustus 2022 sudah ada 1065 ternak di Sumatera yang terjangkit.

“Menurut info yang saya peroleh dari dokter hewan Malang Raya, penyakit yang berawal dari luar negeri ini sekarang sudah masuk ke Riau bahkan Jawa tengah. Karena itu, kita perlu meningkatkan kewaspadaan,” ucapnya, Sabtu (22/10/2022).

Melihat wilayah penyebaran yang meluas, maka politisi PDI Perjuangan itu mendorong Dinas Peternakan Jatim untuk segera berkoordinasi dengan pihak terkait guna melakukan pencegahan. Menurutnya, edukasi terkait wabah LSD juga perlu dimasifkan agar masyarakat dan peternak lebih sigap dan tidak panik saat menjumpai gejala tersebut di hewannya.

“Saya minta Dinas Peternakan bergerak cepat melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat maupun membuat SOP, agar penyakit ini bisa diatasi lebih dini dan kita tidak menunggu penyakit ini ada di Jatim,” jelasnya.

Selain itu, Guna mengantisipasi LSD membludak seperti saat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), maka ia menyarankan Dinas Peternakan Jatim untuk menambah alokasi anggaran terkait penyakit ini dalam RAPBD.

“Sehingga ketika wabah ini ada di Jatim maka pemerintah sudah siap dengan alokasi anggaran, jadi tidak sulit dalam membiayai penyakit kulit berbanjol tersebut,” terangnya.

Sebagai informasi, Lumpy Skin Disease (LSD) adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae.

Hewan yang terinfeksi penyakit ini umumnya memiliki gejala demam tinggi, penurunan tajam produksi susu dan mastitis sekunder, penurunan berat badan, infertilitas, sterilitas pada sapi pejantan bibit, aborsi, dan kerusakan kulit permanen. Akibatnya hewan ternak punya periode kesembuhan yang lama dan tidak dapat kembali ke tingkat produksi yang sama. (nia/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...
EKSEKUTIF

Kembali Jabat Bupati Ponorogo, Sugiri Apresiasi Kinerja Joko Irianto Selama 2 Bulan

PONOROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo menggelar serah terima jabatan (sertijab) dari Penjabat sementara ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Ikfina Kembali ke Pringgitan

MOJOKERTO – Ikfına Fahmawati resmi kembali ke pringgitan untuk melanjutkan tugas sebagai Bupati Mojokerto, Sabtu ...