JAKARTA – PDI Perjuangan menggelar peringatan Nuzulul Quran di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (4/7/2015). Peringatan turunnya kitab suci umat Islam itu juga dibarengi Gerakan Syiar Wakaf Al-Quran di seluruh Indonesia.
Ketua Panitia Pelaksana Peringatan Nuzulul Quran, Nasyirul Falah Amru mengatakan, gerakan ini bertujuan untuk menjadikan Al-Quran sebagai tuntunan dan pedoman hidup umat Islam. Sehingga umat Islam berkembang, berkarakter, bermanfaat bagi sesama, dinamis aktual di segala zaman serta berperadaban tidak melupakan sejarah.
“Momentum turunnya kitab suci Al-Quran perlu partai kami, PDI Perjuangan, manifestasikan dalam tindakan nyata. Kami membumikan kitabnya pemeluk agama mayoritas rakyat Indonesia dengan acara yang kami buat sore ini dengan tausiyah Nuzulul Quran dan Gerakan Syiar Wakaf Al-Quran di seluruh Indonesia,” jelas Falah, Sabtu (4/7/2015).
Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), organisasi sayap PDI Perjuangan itu menambahkan, peringatan Nuzulul Quran memiliki peranan penting bagaimana menjadikan sejarah untuk tidak dilupakan.
“Isi kandungan Al-Quran sebagian besar itu adalah bercerita tentang sejarah peradaban manusia, sejarah para nabi,” ujar anggota DPR RI dari dapil X Jawa Timur itu.
Sehingga, lanjut dia, hal itu relevan dengan pesan Bung Karno tentang Jasmerah, yaitu jangan sekali-sekali melupakan sejarah.
“Sehingga kita menjadi makhluk Allah SWT yang saling mengasihi kepada sesama. Tanpa diskriminasi ras, lebih mengendalikan hawa nafsu, tidak egois dan ambisius serta lebih mengedepankan perdamaian dan mengutuk segala tindak kekerasan,” urainya.
Acara peringatan Nuzulul Quran DPP PDI Perjuangan diawali dengan pembagian takjil gratis dan bersantap buka puasa bersama. Tokoh besar Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Muzadi didaulat untuk menyampaikan tausiyah. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS