SURABAYA – Ada rasa bahagia dirasakan Monica Wara Santi, penari remo Surabaya. Keinginan alumnus SMK Negeri 12 Surabaya untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi ini akhirnya terwujud, setelah mendapat beasiswa program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah aspirasi anggota Komisi X DPR RI Puti Guntur Soekarno.
“Alhamdulillah, saya bisa melanjutkan kuliah di Univesitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya. Setelah mendapatkan beasiswa KIP Kuliah atas bantuan Ibu Puti Guntur Soekarno. Terima kasih Ibu Puti, sekali lagi terima kasih,” ucap Monica, di Surabaya, Sabtu (10/9/2022).
Putri dari Wilhemus Wora dan Sumarni warga Siwalankerto Surabaya ini lantas mengungkapkan perjalanan panjang hidupnya setelah gagal melanjutkan kuliah.
Baca juga: Buka Bimtek, Puti Soekarno Ajak Pelaku Ekonomi Kreatif se-Surabaya Go Digital
Selepas di SMK 12 (dulu bernama Sekolah Menengah Karawitan Indonesia/SMKI Surabaya), Monica ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Akhirnya dia mendaftar dan diterina kuliah di Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya, dengan jurusan seni tari.
Namun perjalanan kuliah putri pensiunan pegawai Dishub ini tak mulus karena terbentur masalah biaya. Di semester 3, dengan berat hati dia memutuskan berhenti kuliah, dan memilih mencari pekerjaan.
“Saya memutuskan untuk merantau ke Madura. Saya sangat patah semangat, dan waktu itu benar-benar tidak punya semangat,” ungkapnya.
Di Madura, Monica menjual kosmetik, namun penghasilan dari penjualan kosmetik ini tidak mendukung untuk menyambung hidup. Apalagi, saat itu sedang ada pagebluk Covid-19 yang sangat melumpuhkan seluruh sektor ekonomi.
Tak putus asa, Monica lantas mencari peruntungan dengan bekerja sebagai barista di Kabupaten Sampang, Madura.
Satu tahun lamanya pekerjaan ini dia jalani untuk menyambung hidup dengan ketekunan dan keuletan. Menurutnya, dari profesi barista ini punya sedikit tabungan.
Berbekal tabungan ini, Monica lantas berkeinginan kembali untuk melanjutkan kuliah. Akhirnya, dia mencoba mendaftar di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Malang, dan ternyata diterima.
Namun, lagi-lagi persoalan biaya menghantui pikiran gadis ini. “Saya lalu bercerita dengan Bunda Nonik (pengasuh sanggar tari yang dia ikuti) untuk melanjutkan kuliah. Namun saya terbentur biaya,” bebernya.
Mendengar ceritanya, Bunda Nonik langsung menjawab, “Sek, tunggu dulu nduk (sebentar tunggu dulu nak),” kata bunda Nonik yang ditirukan Monica.
Bunda Nonik, lanjut Monica, langsung mengarahkannya untuk bertemu dengan Aliyudin, Staf Ahli Anggota DPR RI Puti Guntur Soekarno untuk berupaya mendapatkan bantuan program pendidikan.
Sehingga akhirnya dia dinyatakan memenuhi syarat untuk mendapatkan beasiswa KIP Kuliah. “Begitu ceritanya sehingga saya akhirnya bisa kuliah di UWK. Dan di kampus ini (UWK) saya dekat dengan rumah, sehingga bisa tetap menekuni seni tari yang sudah menjadi hobi,” jelasnya.
Sementara itu, Puti Guntur Soekarno mengaku bahagia menjadi jembatan siswa yang putus kuliah akhirnya bisa melanjutkan pendidikannya kembali.
“Saya sebagai anggota Komisi X DPR RI Dapil Surabaya dan Sidoarjo akan sebisa mungkin membantu masyarakat yang membutuhkan. Kebetulan saya mitra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jadi adik-adik akan saya dorong untuk melanjutkan kuliah dengan program KIP Kuliah,” ujar Puti.
Cucu sang proklamator kemerdekaan RI ini akan mencari mahasiswa yang benar-benar membutuhkan seperti halnya Monica yang kuliah di UWK Surabaya. “Sebagai anggota legislatif, saya akan menyalurkan bantuan dengan tepat sasaran,” jelasnya. (yols/pr)
Foto-foto: tangkapan layar Youtube iNewsSurabaya
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS