DENPASAR – Perkembangan dunia perekonomian secara global telah mengalami perkembangan secara cepat. Perkembangan ekonomi digital secara cepat menjadi arus dominan, oleh sebab itu Ketua DPR RI, Puan Maharani menekankan pentingnya koperasi agar bisa bertransformasi mengikuti arus perkembangan zaman.
Hal ini dia sampaikan dalam sambutannya secara virtual pada saat perayaan puncak Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-75 yang diselenggarakan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) yang dinakhodai Sri Untari Bisowarno, di Prime Plaza Hotel Convention Hall, Sanur, Bali, Kamis (14/7/2022).
“Koperasi mendidik kita untuk percaya pada kekuatan sendiri. Kekuatan untuk menempa ekonomi rakyat yang lemah menjadi kuat. Untuk itu dibutuhkan gotong royong dari kita semua, untuk membuat koperasi selalu relevan dengan tantangan zaman terbaru,” ujar Puan Maharani.
Berdasarkan data dari BPS, jumlah koperasi di Indonesia pada tahun 2021 tercatat sebanyak 127 ribu. Maka Puan meminta agar gerakan koperasi dapat menjadi sebuah usaha bersama untuk bisa mewujudkan kemakmuran bersama.
Adaptif, kreatif, inovatif, dan kompetitif, sebutnya, menjadi prasyarat mutlak yang harus dimiliki oleh gerakan koperasi agar bisa berkembang di era modern.
“Semua koperasi di Indonesia harus saling bergotong-royong membuat jaringan. Saling menguatkan membangun ekosistem untuk sama-sama berkembang,” tuturnya.
“Ingat bahwa dalam gotong-royong itu tidak ada yang maju sendiri. Di dalam gotong-royong itu, ketika ada satu atau dua yang maju maka semuanya ikut dimajukan, tidak ada yang ditinggalkan,” tutur Ketua DPR RI Perempuan pertama di Indonesia tersebut.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki menuturkan bahwa semangat berkoperasi juga harus bisa disebarkan kepada generasi milenial yang akan meneruskan tongkat estafet pembangunan nasional.
Oleh karenanya, generasi muda perlu dibekali wawasan dan pengalaman untuk berkoperasi berbasiskan kepada nilai-nilai gotong-royong dan kekeluargaan. Disamping lembaga koperasi sendiri yang perlu memperbaharui prinsip dan model bisnis modern.
“Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan reformasi ekosistem kelembagaan koperasi. Kita akan merevisi Undang-Undang Perkoperasian agar semakin relevan dengan perkembangan zaman,” ujar Teten.
Untuk saat ini, Pemerintah Indonesia tengah mengupayakan agar koperasi dapat turut berpartisipasi di dalam pengembangan sektor riil.
Terutama di bidang pangan sebagai upaya pemerintah mendorong koperasi agar terlibat dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan.
“Pemerintah mengembangkan koperasi petani dan nelayan. Melalui koperasi sudah meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan termasuk pendukung kemandirian pangan nasional berbasis keunggulan komoditas lokal,” terangnya.
Dia berharap, agar gerakan koperasi dapat bertransformasi dan berkembang sesuai dengan tantangan dan dinamika zaman.
Namun, tidak melupakan jati dirinya, sebagai lembaga perekonomian yang mengedepankan asas kekeluargaan, kebersamaan, dan gotong-royong.
“Saya percaya dengan semangat tersebut, gerakan koperasi dapat semakin maju dan dipercaya. Dirgahayu koperasi Indonesia,” ucap Teten. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS