Selasa
26 November 2024 | 1 : 53

Komunitas Binaan Sonny Danaparamita Bedah Buku “Hari-hari Terakhir Soekarno” dan Berbagi Sembako di 10 Desa

IMG-20220626-WA0018_copy_600x338

SITUBONDO – Semangat menyemarakkan Bulan Bung Karno Juni 2022 terus digelorakan Se-Tretanan Dhibik Situbondo (STD),  komunitas binaan Anggota DPR RI Sonny Danaparamita .

Pada pekan terakhir bulan ini, tepatnya Jumat (24/6/2022), para relawan STD menggelar dua kegiatan sekaligus. Yakni diskusi dan bedah buku berjudul Hari-hari Terakhir Soekarno, serta berbagi sembago untuk warga tidak mampu di sejumlah desa.

Diskusi dan bedah buku sebagai upaya kaderisasi yang dilakukan Sonny kepada anak-anak muda anggota STD maupun milenial di Situbondo.

Tujuannya untuk menambah wawasan terkait pemikiran dan sosok Pendiri Bangsa, Soekarno. Diskusi menghadirkan narasumber Nyoman Dharma.

Ia menyampaikan, bedah buku setidaknya untuk memberikan pencerahan bagaimana ketabahan Sukarno pada akhir masa hidupnya yang tetap menggelorakan persatuan. Meski, mendapatkan pelayanan atau perawatan kesehatan yang tidak setimpal dari pemerintah ketika itu.

“Menyedihkan. Dan hingga saat ini,  mengutip ungkapan Ramadhan KH, walaupun bintang sudah tiada, cahayanya masih tetap gemerlapan,” ujar Nyoman Dharma.

Usai acara diskusi buku, kegiatan dilanjutkan dengan pembagian sembako untuk warga tidak mampu. Acara bertajuk safari sosial dilaksanakan di sepuluh desa. Yakni Desa Kilensari, Peleyan, Wringin Anom, Alasmalang, Kukusan kendit, Kotakan, Mimbaan, Arjasa dan Agel.

Terkait dua acara tersebut, Sonny T Danaparamita mengungkapkan, pihaknya sengaja membuat banyak kegiatan khususnya pada hal-hal yang berdampak langsung kepada masyarakat.

“Sebab dengan begitu esensi dari perayaan Bulan Bung Karno dapat benar-benar terasa,” katanya.

Ia pun mengapresiasi semangat dari relawan STD Situbondo yang terus bergerak dengan turun langsung ke masyarakat. Sonny berharap, kegiatan sosial yang orientasinya membantu masyarakat dapat terus konsisten dilalukan oleh STD Situbondo, terutama untuk masyarakat yang ada di desa.

“Sebab desa harus dijadikan pusat pendidikan politik terkait ide, gagasan, cita-cita dan perjuangan Bung Karno. Selain sebagai pusat pendidikan politik, desa juga merupakan pusat pengorganisasian rakyat,” katanya.

Namun, Sonny mewanti-wanti,  pelaksanakan kegiatan sosial tidak hanya sekadar membagikan sembako, tetapi juga memberikan edukasi.(isa/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

Meski Tak Dianggarkan, Bupati Mas Ipin Pastikan Makan Siang Bergizi Tetap Jalan

TRENGGALEK – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin memastikan program makan siang bergizi akan dijalankan di ...
KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...