TULUNGAGUNG – Komisariat Seni dan Budaya Repdem Tulungagung bersama Lembaga Pelindung dan Pelestari Budaya Nusantara (LP2BN) dan para pegiat budaya, pelaku spiritual serta tokoh masyarakat, menggelar upacara pengambilan air (Piuning) di area situs Candi Penampihan, Desa Geger, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Kamis (9/6/2022).

Ketua Komisariat Kebudayaan Repdem sekaligus Ketua LP2BHN Tulungagung, KRT Adika Pranotonegoro mengatakan, upacara Piuning dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan dan memohon restu kepada Gusti Pangeran Kang Akarya Jagad (Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta) dan para leluhur agar diberi keselamatan.

Selain itu upacara Piuning dari Tirta Panguripan ini dilaksanakan menyongsong acara Kirab Tumpeng Agung Nusantara Gotong Royong di Candi Palah Penataran pada 27 Juni 2022 mendatang, dan LP2BN sebagai pelaksananya.

“Upacara Piuning ini merupakan rangkaian acara yang akan digelar di Candi Palah Penaran, yang rencananya akan dihadiri Ketua DPR RI Puan Maharani dan sejumlah petinggi daerah di sekitar wilayah Blitar Raya,” beber Adika, di Kota Marmer, Selasa (14/6/2022).

Upacara Piuning di Kabupaten Tulungagung, sebut Adika, merupakan rangkaian awal dari acara Kirab Tumpeng Agung Nusantara yang akan dilanjutkan oleh LP2BN dari kabupaten lain di Jawa Timur.

Hal senada dikatakan oleh Ketua Paguyuban Kejawen Tulungagung Nyi Rida. Menurutnya, upacara Piuning yang digelar LP2BN merupakan upaya pelestrian budaya Nusantara yang harus dipertahankan dan dilestarikan karena sudah ada sejak zaman nenek moyang.

“Ini merupakan bentuk penghormatan dan permohonan serta rasa syukur kepada yang Kuasa dan para leluhur agar acara Kirab Tumpeng Agung Nusantara di Candi Palah Penataran berjalan lancar,” ujarnya.

Berdasarkan referensi sejarah, Candi Penampihan adalah candi Hindu kuno peninggalan kerajaan Mataram kuno yang terletak di lereng Gunung Wilis, Dusun Turi, Desa Geger, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung.

Penampihan merupakan candi Hindu kuno yang dibangun pada Tahun 820 Saka atau 898 Masehi, yang sekarang menjadi salah satu ikon wisata budaya Kabupaten Tulungagung. (sin/pr)