NGAWI – Gunung Lirliran yang menjulang di Desa Tulakan, Kecamatan Sine, Ngawi tidak hanya memberikan penghidupan bagi masyarakat sekitar. Ada potensi lain yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Gunung yang tidak terlampau tinggi itu sudah dikenal luas sebagai salah satu spot olahraga ektrim paralayang. Khususnya di Kabupaten Ngawi, spot-spot seperti itu tidak banyak. Hanya ada segelintir tempat yang mendukung aktivitas olahraga memacu adrenalin itu.
Potensi alam yang ada itu ditangkap Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Deni Wicaksono sebagai sebuah peluang emas. Menurutnya, Gunung Lirliran bisa dikembangkan sebagai tempat untuk olahraga paralayang sekaligus menjadi jujugan wisata.
“Desa Tulakan punya potensi sangat baik untuk dikembangkan menjadi potensi olahraga paralayang maupun wisata. Ini hal baru dan potensi sangat besar,” katanya kepada awak media, saat serap aspirasi di desa setempat pada Kamis (2/6/2022).
Saat pelaksanaan serap aspirasinya, Anggota Fraksi PDI Perjuangan itu juga memberikan bantuan alat olahraga paralayang untuk pemuda-pemuda desa setempat.
Deni Wicaksono berharap, melalui bantuan tersebut bisa memunculkan bibit-bibit atlet paralayang dari warga setempat. Bantuan alat olahraga itu bisa dimanfaatkan maksimal dan berdampak pada prestasi olahraga paralayang.
“Sehingga kami berikan bantuan peralatan olahraga paralayang untuk warga setempat. Semoga bermanfaat,” ujar Deni Wicaksono.
Di tempat yang sama, Camat Sine Fuad Misbahudin Fahmi, menyampaikan apresiasi atas bantuan dari Deni Wicaksono. Adapun dirinya juga berekspektasi tinggi. Melalui bantuan alat olahraga paralayang itu, tidak hanya memunculkan atlet lokal, tetapi juga diharapkan bisa ke tingkat nasional ataupun internasional.
“Selain obyek wisata, kami ingin gunung Liliran jadi tempat latihan maupun tanding olahraga paralayang,” harap Camat Sine, Fuad Misbahudin Fahmi. (mmf/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS