SURABAYA – Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am, mengapresiasi upaya pengintegrasian dan pengembangan kawasan wisata di pantai timur Surabaya. Salah satu pengembangan kawasan yang tengah dipersiapkan saat ini adalah membuka Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran pada malam hari.
“Ini bagus, karena kan dalam rangka peningkatan perekonomian dan kearifan lokal juga,” ujar Ghoni, Jumat (11/3/2022).
Politisi muda PDI Perjuangan itu mengatakan, terintegrasinya kawasan wisata di sana, seperti Taman Suroboyo dan Sentra Ikan Bulak (SIB) juga akan semakin menghidupkan perekonomian warga sekitar.
Ia pun menegaskan, sebelum wacana dibukanya THP Kenjeran hingga malam hari dan terintegrasinya beberapa kawasan wisata di sana benar terealisasikan, segala persiapan mulai dari sarana, prasarana, hingga keamanan harus dipersiapkan dengan matang.
Terkait hal itu, ia mendorong adanya wisata edukasi anak yang berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan.
“Saat berkunjung ke sana ke marin saya dorong agar ada wahana edukasi, misalkan yang menceritakan tentang sejarah seperti di sana seperti apa. Jadi, ada transfer knowledge untuk peningkatan SDM anak atau pengunjung,” jelasnya.
Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya itu juga menekankan agar kawasan wisata pesisir ini ramah untuk disabilitas maupun lansia, sehingga bisa dikunjungi oleh semua warga.
“Lalu kalau semisal itu malam, yang berkaitan dengan nelayan itu bagaimana? Kondisi laut kita juga harus disiapkan betul. Perahu-perahunya yang biasa untuk malam seperti apa? Apakah mampu lalu keamanannya juga harus diperhatikan,” terangnya.
Tak kalah penting juga terkait kebersihan, serta adanya toilet pengunjung yang hingga saat ini menurutnya sangat terbatas.
“Kemudian teman-teman pengamen itu juga harus dikoordinir untuk bisa masuk ke sana, sehingga tidak ada lagi yang di pinggir jalan mengganggu aktivitas pengguna jalan. Mereka bisa lebih tertata dengan baik,” katanya.
Kalau bisa, Ghoni pun menyarankan agar dibuatkan kolam renang yang tidak bercampur dengan laut secara langsung agar anak-anak lebih aman.
“Siapa tau di sana nanti dibuat cottage dan sebagainya. Jadi, kan para pedagang di sana bisa berjualan. Tetapi yang terpenting mereka juga harus mengedepankan protokol kesehatan,” tandasnya. (dhani/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS