JAKARTA – Sayur lodeh yang bermakna terkait dengan pagebluk atau bencana, sengaja dihidangkan jajaran pengurus DPP PDI Perjuangan ketika menjamu makan siang tiga orang menteri, di acara webinar “Dialog Kopi Tanah Air”.
Ketiga menteri itu, yakni Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, serta Menteri Kehutanan dan LH Siti Nurbaya Bakar.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut sayur lodeh itu resep Bung Karno. Menurutnya, menu sayur tradisional itu sengaja dihidangkan saat ketiganya diundang DPP PDIP dalam acara webinar “Dialog Kopi Tanah Air”, Senin (17/1/2022).
Lokasi acara dan makan siang pun bukan di hotel atau aula gedung besar. Namun justru di salah satu ruang di Gedung Sekolah Partai, di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan
Sekolah Partai itu merupakan lokasi dimana PDI Perjuangan memusatkan pendidikan dan pelatihan untuk kadernya di tingkat nasional.
“Jadi ketiga menteri Kabinet Indonesia Maju Pak Jokowi dan Kiai Maruf Amin telah menikmati sayur lodeh dengan resep Bung Karno,” kata Hasto, saat sesi konferensi pers bersama ketiga menteri itu.
“Sayur lodeh ini sayur untuk pagebluk. Maka kita dengan makan sayur lodeh ini berharap seluruh sinergi konteksitas dari ketiga menteri ini untuk kepentingan rakyat,” tambah dia.
Sebagai pengingat, menu sayur lodeh juga pernah disajikan oleh PDIP saat menjamu jajaran petinggi Partai Gerindra yang dipimpin Sekjen Ahmad Muzani, yang bertandang ke markas pusat PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, pada akhir Agustus 2021.
Saat itu pandemi covid-19 memang masih mencengkeram kuat. Dan Hasto menyebut lodeh adalah makanan andalan Presiden Soekarno saat pagebluk. Cocok untuk disajikan juga di tengah pandemi ini.
“Sayur lodeh menjadi simbol harapan supaya pandemi bisa segera selesai. Karena itu, diperlukan kerja sama. Semoga, dengan kerja sama di antara kita, pandemi bisa diatasi dengan gotong royong,” tutur Hasto.
Harapan itu juga diakui oleh Hasto, menjadi keinginan terutama dari pihaknya ketika mengajak ketiga menteri untuk hadir di acara itu.
Makanya sayur lodeh pun dihidangkan. Sehingga kerjasama dan gotong royong mengatasi dampak pandemi terhadap sektor perekonomian bisa ditingkatkan.
Khususnya di sektor kopi yang merupakan salah satu komoditas unggul dari Indonesia. “Pak Erick, Pak Teten, kemudian Ibu Siti Nurbaya kami undang terkait dengan upaya menggelorakan kebangkitan perekonomian rakyat melalui kopi tersebut,” bebernya.
Ketiga menteri hadir sebagai pembicara bersama Aktivis Komunitas Kopi yakni Babe Iddin dari KLTH Sanggabuana, dari Speciality Coffee Association of Indonesia adalah Rinaldi Nur Pratama, serta Richard Wiratmadja dari Sustainable Coffee Platform of Indonesia.
Juga hadir pelaku usaha hulu dan hilir kopi seperti Eko Purnomosidi dari Sunda Hejo; Tri Yono dari Koperasi Baroqah Kerinci; Irvan Helmi dari Anomali Coffee; dan Abubakar Dicky sebagai Co-Founder Kopi Kalyan.
Hasto hadir didampingi Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat dan Mindo Sianipar, serta Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS