NGAWI – Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merealisasikan janjinya untuk melakukan perbaikan irigasi 3 juta hektar sawah atau 52% dari total lahan sawah selama 3 tahun ke depan. Untuk 2015, ada 1 juta hektar lahan irigasi diperbaiki dengan total anggaran Rp 15 triliun yang berasal dari pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) ke tujuan produktif seperti pertanian.
Selasa (20/1/2015), Kementerian Pertanian Republik Indonesia mencanangkan Gerakan Irigasi 2015. Program ini ditandai dengan peletakan batu pertama perbaikan saluran irigasi secara serentak di seluruh Indonesia.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan program perbaikan dan pembangunan irigasi baru untuk mendukung target swasembada pangan hingga 3-4 tahun ke depan. “Rp 15 triliun untuk satu paket untuk 2015,” kata Amran.
Di Kabupaten Ngawi, peletakan batu pertama dilakukan di Desa Keras Wetan Kec. Geneng oleh Bupati Ngawi Budi Sulistyono bersama Dandim 0805 Letkol Inf Sugiyono S.Sos, MH,Kolonel CZI Moc.Reza Utama, Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar ST,dan Ketua DPRD Dwi Rianto Jatmiko.
Budi Sulistyono dalam sambutannya, menyampaikan bahwa untuk menuntaskan swasembada pangan harus melalui dukungan irigasi. Melalui pengembangan jaringan irigasi tersier, jelas dia, maka ketersediaan air tercukupi secara optimal.
“Jaringan irigasi ini merupakan salah satu hambatan bagi pertumbuhan pertanian selama ini. Pembangunan irigasi menjadi prioritas supaya produksi pertanian meningkat dan petani sejahtera,” papar Ketua DPC PDI Perjuangan Ngawi itu.
Mengingat besarnya potensi pertanian khususnya tanaman pangan di Kabupaten Ngawi, menurut Kanang (sapaan Bupati Ngawi ), maka program perbaikan sarana pertanian dengan sumber pendanaan dari pusat masih sangat dibutuhkan. Untuk itu diperlukan pengawalan dan pendampingan para stake holder termasuk TNI untuk mencapai target dimaksud.
Oleh karena itu, Kanang menyampaikan apresiasi kepada Kodim 0805 Ngawi yang ikut menyukseskan program ini. (sa)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS