BATU – Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, SW Nugroho menekankan pentingnya media sosial (medsos) dalam gerakan-gerakan kepartaian dewasa ini. Terlebih berdasarkan data sebanyak 89,9% persen dari total populasi penduduk Indonesia telah menjadi pengguna smartphone.
Sementara, jumlah pengguna media sosial di Indonesia saat ini sudah mencapai 61,8 persen dari total populasi. Hal ini tentunya harus ditangkap sebagai sebuah realitas sosial bahwa media sosial tidak bisa disepelekan lagi.
“Ke depan, semua orang akan pakai smartphone. Bahkan, kalau sekarang Anda masuk ke pasar itu sudah diminta barcode yang menggunakan smartphone,” ungkap Nugroho di hadapan para peserta Pendidikan Kader Pratama Angkatan IV, di Wisma Perjuangan, Oro-oro Ombo, Kota Batu, Sabtu (23/10/2021).
Baca juga: Pelatihan Jurnalistik dan Medsos, Dewanti: Makin Lambungkan Elektabilitas Partai
Menurutnya, hal ini juga berlaku bagi PDI Perjuangan, sebagai salah satu partai politik yang eksis berdiri dan terbesar di Indonesia. Media sosial menjadi penting untuk bisa beradaptasi dan menguatkan partai di dunia maya.
Sebagaimana dikatakan oleh Bung Karno, kutip Nugroho, bahwa barangsiapa tidak mengikuti perkembangan dan dinamika zaman, maka orang tersebut akan digilas dan dilibas oleh zaman itu sendiri.
“Partai pun demikian, ketika kita tidak menginformasikan hal-hal (pemberitaan dan kegiatan partai) seperti itu maka kita akan ketinggalan zaman,” tandas pria yang juga Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jatim ini.
Oleh sebab itu, dihadapan para peserta Pendidikan Kader Pratama di Wisma Perjuangan, Kota Batu, dia berpesan kepada seluruh elemen PDI Perjuangan untuk secara bersama-sama ikhlas melebarkan dan menyebarkan media partai.
“Gotong-royong dengan jempol ini akan membuat berita yang kita tampilkan jangkauannya semakin luas. Hal ini akan memberikan sesuatu yang luar biasa kepada partai dengan menyebarkan berita partai,” tegas Plh. Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto tersebut.
“Ketika Anda ikhlas dan memiliki kecintaan kepada akun partainya, maka eksistensi PDI Perjuangan sudah pasti juga naik,” tambah Nugroho.
Gotong-royong membesarkan media partai, lanjut Nugroho, sangat sederhana dengan menggunakan jempol kemudian melakukan like, comment, dan subscribe.
Selain itu, dia juga meminta kepada Ketua dan Sekretaris PAC PDI Perjuangan yang hadir ketika akan melaksanakan kegiatan dan acara di wilayahnya untuk bisa menghubungi setiap kontributor Media DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, yang telah tersebar di setiap Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
Sehingga jangkauan media PDI Perjuangan akan tersebar luas dan sampai ke tengah-tengah masyarakat luas.
“Sehingga hoax dan serangan kepada partai kita di media sosial, kita lawan dengan kerja-kerja politik kita yang nyata. Seperti Pak Jokowi, yang menjawab hoax, bully dan caci maki dengan kerja, kerja, kerja,” pungkasnya. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS