Rabu
08 Oktober 2025 | 3 : 38

Nelayan Keluhkan Mahalnya Bahan Bakar, Begini Respon Abdul Ghoni

PDIP-Jatim-Abdul-Ghoni-23102021

SURABAYA – Para nelayan di kawasan Nambangan Surabaya mengeluhkan mahalnya harga bahan bakar. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Nelayan Nambangan, Mas’ud, dalam reses anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabaya, Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am, bersama Kelompok Nelayan Surabaya Utara Tangguh, Jumat (22/10/2021) malam.

“Selama ini dari nelayan bahan bakar langsung beli ke tengkulak, di mana harga untuk Pertalite Rp 10 ribu, lalu Pertamax Rp 11 ribu. Kalau bisa kan bahan bakar ini bersubsidi,” ujar Mas’ud.

Ia mengatakan, biasanya para nelayan membutuhkan 75 liter bensin untuk tiga hari, atau 75 liter solar untuk dua minggu melaut mencari ikan.

“Dari itu saja bisa dikalkulasi, berapa yang harus kita keluarkan untuk bahan bakar. Belum lagi selama paceklik, pendapatan kita juga berkurang,” imbuhnya.

Menanggapi persoalan tersebut, Abdul Ghoni meminta untuk diadakan pendataan nelayan secara menyeluruh agar bisa dikomunikasikan dengan dinas terkait.

“Nelayan di Surabaya Utara ini saja ada 900an. Kalau semua punya perahu, maka sehari sudah konsumsi bahan bakar berapa? Nanti kita akan coba, apakah bisa disubsidikan ataukah tidak?” ujar Abdul Ghoni.

“Karena itu, saya minta ada pendataan secara keseluruhan untuk didata secara riil, kemudian nanti coba dikomunikasikan dengan dinas terkait yang membawahi itu. Dan selanjutnya kita akan kawal perjuangan ini,” sambungnya.

Abdul Ghoni mengatakan, beberapa keluhan nelayan seperti soal alat tangkap sudah direalisasikan, termasuk jaring.

“Ada kurang lebih hampir 300an (alat tangkap, red). Pada saat itu, saya datang dengan Pak Armuji dan bisa kita realisasikan. Lalu usulan terkait mesin perahu, ada hampir ratusan unit yang nanti kita akan distribusikan kepada nelayan,” terangnya.

Tak lupa, dalam kesempatan tersebut, Wakabid Pemuda, Olahraga dan Komunitas Seni Budaya DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya itu mendorong para nelayan untuk peduli terhadap lingkungan, utamanya laut yang menjadi ladang kehidupan nelayan.

“Laut ini kalau tercemari, biotanya pasti terganggu, ekosistemnya pasti terganggu, sehingga pendapatan nelayan pasti bermasalah. Kalau bermasalah, pasti angka kemiskinan pun akan tinggi. Maka mari jaga dan cintai laut dengan baik,” tandasnya.

Lebih jauh, pihaknya juga terus melakukan pelatihan dan pembinaan kepada para nelayan untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang lebih baik ke depannya. “Secara perlahan, kami melakukan pelatihan dan pendampingan, karena SDM mereka perlu dibenahi,” katanya.

Sekadar informasi, reses tersebut dihadiri oleh sekira 56 warga yang tergabung dalam Kelompok Nelayan Surabaya Utara Tangguh dan 23 peserta secara daring. (dhani/set)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Dikunjungi Bupati Bantul, PSEL Benowo Jadi Percontohan Nasional Pengolahan Sampah

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerima kunjungan Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih di lokasi Pengolahan ...
KRONIK

HUT Ke-350 Magetan, Ziarah dan Menghayati Semangat 7 Leluhur

MAGETAN – Mengawali rangkaian kegiatan memperingati hari jadi Kabupaten Magetan, sejumlah pejabat Forum Komunikasi ...
KRONIK

Bupati Lukman Tanam Pohon di Bukit Binaol, Kembangkan Potensi Wisata Alam

BANGKALAN – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, bersama Komunitas Mahasiswa dan Pemuda Sepulu (Kompas) melaksanakan ...
EKSEKUTIF

Dana Pusat Menurun, Eri Cahyadi Pastikan Ekonomi Surabaya Tetap Tumbuh

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi, menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya tidak boleh mengalami ...
BERITA TERKINI

Respons Cepat Usulan Pak Tardi, Genangan Air di Lingkungan Santo Bernadus Segera Dibangun Saluran Baru

KOTA MADIUN – Upaya politisi senior PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Madiun, Sutardi, dalam menyerap ...
LEGISLATIF

Wakil Ketua DPRD Yakini SPPG Pelaksana MBG di Jember Belum Punya SLHS

JEMBER – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jember Widarto, S.S meyakini pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) oleh satuan ...