BATU – Mantan ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur dua periode, Drs. Sirmadji, M. Pd., mengajak seluruh pengurus dan kader PAC PDI Perjuangan untuk kembali merawat budaya lokal di wilayahnya masing-masing.
Ajakan tersebut disampaikan Sirmadji saat memberikan materi ‘Sejarah dan AD/ART Partai’ dalam Diklat Pratama gelombang ketiga untuk ketua dan sekretaris PAC di Wisma Perjuangan, Desa Oro-oro Ombo, Kota Batu, Sabtu (16/10/2021).
Menurutnya, penguatan budaya lokal tersebut bisa menangkis paham-paham radikal yang sampai saat ini masih bercokol dan merongrong ideologi bangsa Indonesia.
“Maka saya sampaikan pada kawan-kawan DPC dan PAC, kuatkan budaya lokal; mulai dari seninya atau apa saja. Itu semua modal kita yang kelihatan kecil, tapi sangat bermakna untuk melawan terorisme dan radikalisme,” terang Sirmadji melalui zoom meeting.
Paham radikalisme yang sampai saat ini masih eksis di Indonesia dengan jumlah mencapai 18 persen dari total jumlah penduduk Indonesia ini juga tergolong kekuatan yang cukup besar dan membahayakan.
Sebagian kecil dari 18 persen tersebut adalah orang yang sangat keras dan melakukan teror. Menurutnya, hal tersebut harus dilawan dengan penguatan budaya lokal serta melakukan national and character building.
“Menurut survey yang terbaru, jumlahnya sekitar 18 persen. Kalau 18 persen dari 250 juta, ini sudah berapa? Itulah sebabnya, kita tidak boleh hanya menyerahkan itu sepenuhnya pada negara. Kita harus berjuang, agar negara lebih kuat dan lebih tegas lagi, bahkan pendidikan Pancasila harus dihidupkan kembali; mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi,” bebernya.
Lebih lanjut, politisi senior PDI Perjuangan ini menegaskan bahwa alur besar kemerdekaan Indonesia harus menuju pada bhinneka tunggal ika. “Tetapi yang penting dalam alur besarnya Indonesia merdeka ini, harus menuju pada bhinneka tunggal ika. Tidak ada kata lain,” tutup Sirmadji. (arul/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS