Selasa
20 Mei 2025 | 5 : 41

Sasa Sampaikan Lima Modal Politik Kebangsaan dalam Stadium General STAIM Kendal Ngawi

MVIMG_20210911_160924_copy_840x473

NGAWI – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ma’arif Kendal Kabupaten Ngawi menggelar Stadium General dengan topik “Pendidikan Politik Kebangsaan dan Peran Hukum Islam di Era 4.0,” Sabtu (11/9/2021). Hadir sebagai narasumber dua politisi muda, yaitu Diana AV Sasa, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur dan Gus Anam, Wakil Ketua DPRD Ngawi.

Dalam paparannya, Sasa, sapaan akrab Diana AV Sasa, menyampaikan lima modal politik kebangsaan. Pertama, Masuki tiga sistem pendidikan sekaligus dalam aktivitas kehidupan. Yakni, pendidikan keluarga, perguruan, dan pergerakan.   

“Ki Hadjar Dewantara dalam pola pendidikan kebangsaan dan nasionalisme membikin tiga lingkaran pendidikan yang saling mendukung satu dengan lainnya, yaitu keluarga, perguruan, dan pergerakan,” ujar Sasa.

Menurutnya, keluarga merupakan wadah belajar: memasak, mencuci, istirahat, membaca, hiburan. Pendeknya, di rumah wadah mengasah karakter, kedisiplinan individual, kemandirian. Selanjutnya, di sekolah, di perguruan (tinggi), kita mesti belajarlah tentang ilmu pengetahuan untuk pemberdayaan.

“Lalu, jangan lupa ikut pergerakan untuk mengasah nurani sosial, berdiskusi, latihan menyampaikan pendapat, advokasi, manajemen organisasi, negosiasi dan diplomasi,” jelasnya.

Modal kedua, membaca. Menurut Sasa, seorang politisi kebangsaan, atau apa pun itu, modal utama yang dibawa adalah pikiran. Isi kepala dengan hal-hal yang bergizi dengan banyak membaca. Salah satunya adalah membaca pengalaman politik para pendiri bangsa.

“Untuk mengetahui pengalaman itu, wajib membaca buku-buku biografi bermutu. Bagaimana para tokoh itu meramu pikirannya, beraktivitas, berpolitik, dan seterusnya. Pengalaman berharga mereka bisa menjadi modal gerak politik kelak,” paparnya.

Pendiri perpustakaan Dbuku ini melanjutkan, modal ketiga dalam politik kebangsaan itu adalah menulis. Dengan menulis, seorang politisi dapat merekam gagasan. Dengan menulis, seorang politisi bisa melakukan dialektika pikiran.

“Menulis merupakan usaha dan cara memformulasi dan menyampaikan pikiran secara runut, tertata, tajam. Latih kemampuan ini sejak dini. Menulislah selihai-lihainya, setajam-tajamnya sejak usia muda juga. Menulis adalah cara kita menemukan pikiran sendiri dan membaginya ke orang lain,” urai Sasa.

Modal keempat politik kebangsaan adalah nyantri politik. Seorang politisi harus punya pengalaman berpolitik. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah nyantrik.

“Tanpa pengalaman, niscaya bisa terbentuk. Kita bisa nunut magang kepada “senior”. Dalam proses magang politik itu, cermati segala hal dengan detail: negosiasi, etika sehari-hari, cara bicara, mengelola forum, memimpin rapat-rapat penting (dan tidak penting),” jelasnya.

Sedangkan untuk modal yang kelima, adalah berpartai. Dalam hal ini, Sasa menegaskan, bahwa secara konstitusi, demokrasi Indonesia menyaratkan para politisi untuk ber-partai dalam memperjuangkan aspirasinya. “Jika kita ingin serius dalam berpolitik, ya kita harus berpartai. Saran saya, masuki partai politik di mana hati dan pandangan politik kita sreg, cocok. Terjun ke sana. Jika bisa, mulailah dari bawah, berkarir dari bawah. Supaya apa? Supaya matang dalam berpartai,” tegasnya. (rud/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

DPRD Berharap Kasus Dugaan Korupsi di Perumda Panglungan Segera Dituntaskan

JOMBANG – Kalangan DPRD Kabupaten Jombang mendorong pihak kejaksaan segera menuntaskan penyidikan kasus dugaan ...
LEGISLATIF

Suyatno Dorong Generasi Muda Masuk Kepengurusan Koperasi Merah Putih

MAGETAN – Wakil Ketua DPRD Magetan, Suyatno memberi penekanan kepada calon pengurus koperasi Merah Putih ke depan ...
MILANGKORI

Apresiasi Kirab Budaya Wisata Gogoniti, Erma Dorong Masyarakat Kembangkan Potensi Wisata Desa

BLITAR – Suasana Desa Kemirigede, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar pada Minggu (18/5/2025) mendadak ramai. ...
KRONIK

Ganjar Tekankan Pentingnya Loyalitas Kepala Daerah dari Banteng Terhadap Partai

JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menekankan pentingnya loyalitas kepala daerah terhadap partai ...
LEGISLATIF

Dimaz Fahturachman Ajak Warga Kedamean Aktif dalam Program Desa Mandiri

GRESIK – Anggota DPRD Gresik Fraksi PDI Perjuangan, Dimaz Fahturachman menggelar sosialisasi Perda Nomor 4 tahun ...
EKSEKUTIF

Pejabat Pemkot Mojokerto Teken Pakta Integritas dan Perjanjian Kinerja, Ning Ita: Ini Adalah Kontrak Moral

MOJOKERTO – Seluruh pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menandatangani ...