Selasa
20 Mei 2025 | 3 : 47

Kader Banteng Lamongan Rintis Wisata Alam di Sekitar Situs Pataan

pdip-jatiim-dpr-ri-lamongan-250721

LAMONGAN – Berbagai upaya dilakukan kader-kader PDI Perjuangan di Lamongan untuk melestarikan situs cagar budaya Candi Pataan. Diantaranya merintis destinasi wisata alam (DWA) sebagai pendukung situs .

Wakil Ketua Bidang Keagaaman dan Kepercayaan DPC PDI Perjuangan Lamongan, Husen SAg MPd, mengatakan, pihaknya telah menggelar sosialisasi program DWA kepada sejumlah pihak beberapa waktu lalu. Husein yang juga tenaga ahli dapil anggota DPR RI, H Nasyirul Falah Amru mengupayakan bantuan dari pemerintah pusat untuk rencana tersebut.

“Alhamdulillah, aspirasi untuk pengembangan Destinasi Wisata Alam Candi Pataan Kecamatan Sambeng, kami sampaikan kepada pemerintah melalui Gus Falah (H Nasyirul Falah Amru). Direalisasikan dalam waktu bulan ini atau selambat-lambatnya Nopember 2021,” ujar Husein.

Lebih jauh Husein mengatakan, untuk pengembangan DWA, nantinya akan dibangun replika Candi Pataan Airlangga yang tak jauh dari lokasi situs. Untuk keperluan ini, Husein bersama panitia Kelompok sadar wisata (pokdarwis) setempat juga sudah mendapatkan duplikat Arca Garuda Wisnu Kencana (GWK) perwujudan dari Raja Airlangga.

“Kenapa harus ada arca GWK, karena dulu saat situs ini ditemukan masyarakat, ternyata ada salah satu temuan cagar budaya yakni arca GWK yang hari ini telah disimpan di Museum Trowulan Mojokerto,” terang Husein.

“Tujuan pembangunan DWA untuk membangkitkan pertumbuhan ekonomi warga setempat dengan targetnya mendatangkan wisatawan ke situs Candi Pataan,” imbuhnya.

Replika Arca Garuda Wisnu Kencana (kiri) dan asli (kanan) yang tersimpan di Museum Trowulan Mojokerto.

DWA yang sedianya akan dibangun bersama pemerintah desa maupun pokdarwis, direncanakan diisi oleh beberapa macam satwa asli dari lingkungan hutan yang ada di Patakan. Seperti Merak maupun Kijang hutan yang masih banyak ditemui sampai sekarang.

Situs Cagar Budaya Candi Pataan era Raja Airlangga berlokasi di Desa Patakan Kecamatan Sambeng. DPP PDI Perjuangan beberapa waktu lalu menetapkan desa ini menjadi desa binaan.  

Situs tersebut diyakini dibangun pada massa Raja Airlangga pada abad ke 11. Hal ini merujuk pada prasasti Pataan yang terbuat dari batu andesit dengan tinggi 104 cm, lebar atas 90 cm, lebar bawah 80 cm, dan tebal 24 cm.

Menurut Husein, prasasti tersebut menggunakan huruf Jawa Kuno dan mengisahkan tentang adanya bangunan suci di Desa Patakan. Sehingga daerah Patakan diresmikan menjadi sima, karena warganya berkewajiban memelihara bangunan suci bagi Sanghyang Patahunan.

“Saat ini Prasasti tersebut menjadi koleksi Museum Nasional dengan nonor inventaris D.22,” pungkas  Husein. (ak/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Reses Rita Haryati, Ini Daftar Aspirasi Warga yang Ditampung

MAGETAN – Ketua Komisi B DPRD Magetan, Rita Haryati menggelar pertemuan dengan warga di Desa Bangunasri Kecamatan ...
LEGISLATIF

Supriadi Apresiasi Inovasi Pemkab Blitar Sediakan Sarana Internet Gratis bagi Masyarakat

BLITAR – Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Supriadi, mengapresiasi inovasi pemerintah daerah setempat dalam upaya ...
HEADLINE

YPSP Apresiasi Konsistensi Dukungan PDI Perjuangan Terhadap Palestina

JAKARTA – Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP) memberikan apresiasi kepada PDI Perjuangan yang konsisten ...
LEGISLATIF

Baktiono Desak Pemkot Tegur Pemilik Bangunan Mangkrak di Kota Surabaya

SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabaya, Baktiono, menyoroti banyaknya bangunan mangkrak yang ...
LEGISLATIF

Komisi IV DPRD Banyuwangi Tinjau Lapang Perusahaan Paving, Pastikan Kualitas dan Kesiapan

BANYUWANGI – Komisi IV DPRD Banyuwangi melaksanakan tinjau lapangan ke beberapa perusahaan produk paving blok ...
KRONIK

Silaturahmi dengan Mahasiswa BIB, Ini Pesan Ketua DPRD Sumenep

SUMENEP – Ketua DPRD Sumenep, H. Zainal Arifin, meminta para mahasiswa asal Sumenep yang berada di luar daerah ...