SURABAYA – Wakil Wali Kota Surabaya Armuji di Surabaya memaparkn, bahwa kunci Pemerintah Kota Surabaya berhasil menekan laju Covid-19 adalah memasifkan T3, yaitu Tracing, Testing dan Treatment.
“Dinas kesehatan, rumah sakit dan seluruh tenaga kesehatan sudah berjuang keras menekan laju penularan Covid-19 dan memberikan upaya medis terbaik bagi mereka yang terinfeksi dengan gejala,” katanya.
Berdasarkan laman lawancovid-19.Surabaya.go.id per 29 Juni 2021, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur, mencapai 92,5 persen dan tingkat kematian 5,53 Persen.
Laman lawancovid-19.Surabaya.go.id juga mencantumkan bahwa angka akumulasi pasien terinfeksi Covid-19 mencapai 25.179 orang, sembuh 23.295 orang, kasus aktif 495 orang dan warga yang meninggal 1.393 orang.
Menurut Armuji, capaian tersebut lebih baik dari prosentase tingkat Provinsi Jawa Timur, di mana tingkat kesembuhan 88,1 persen dan tingkat kematian 7,4 Persen.
Lebih jauh, Armuji menguraikan bahwa angka harian infeksi Covid-19 di Kota Surabaya saat ini fluktuatif di kisaran 60-70 orang tambahan kasus harian. Paling tinggi tanggal 22 Juni 2021 ada tambahan 70 kasus, berturut- turut sejak 23-27 Juni 2021, yakni ada 62 kasus, 59 kasus, 69 kasus, 55 kasus dan 63 kasus.
“Saat ini ada 1,3 juta warga Surabaya yang sudah di-vaksin. Bahkan sekarang ini sudah dilakukan vaksinasi bagi warga yang usia diatas 18 tahun. Percepatan vaksinasi ini juga dalam rangka membentuk kekebalan Komunal,” kata Armuji.
Mengenai Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit (RS) rujukan di Kota Surabaya makin penuh, Armuji mengatakan hal itu dikarenakan Surabaya sebagai ibu Kota Provinsi sehingga menjadi rujukan bagi pasien dari kabupetan/kota lain.
“Saat ini Pemkot Surabaya berlakukan kembali PPKM Mikro. Jadi saya tekankan yang paling penting dalam hal ini adalah kesadaran masyarakat dalam disiplin menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya (set).
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS