Sabtu
01 November 2025 | 2 : 53

Program dari Sadarestuwati Terwujud, Rakyat Nganjuk Tumpengan

pdip-jatim-dpr-ri-300621-sadarestuwati-h

NGANJUK – Tumpengan tak sekadar makan nasi tumpeng ramai-ramai. Lebih dari itu, ada ritual komunikasi manusia dengan Tuhan, serta upaya merajut kerukunan antar sesama.

“Tumpengan memang tradisi yang berkembang di masyarakat Nganjuk. Biasanya dilaksanakan saat memulai suatu acara untuk doa keselamatan kepada Tuhan, bisa juga selesai acara sebagai ungkapan syukur karena hajatan terlaksana,” ungkap Koordinator Rumah Aspirasi Anggota DPR RI Sadarestuwati Kabupaten Nganjuk, Muhammad Zein Lutfi, Rabu (30/6/2021).

Demikian pula saat aspirasi atau usulan program dari warga yang disampaikan melalui Sadarestuwati kemudian terealisasi, warga pun menggelar tumpengan.

Sejauh pengalaman MZ Lutfi berkecimpung di Rumah Aspirasi Sadarestuwati, tumpengan dilaksanakan warga dengan waktu yang berbeda-beda. Ada yang melakukan sebelum memulai pengerjaan program, ada juga yang saat sudah selesai.

“Kalau menu tumpeng sih sederhana. Yang terpenting adalah doa bersama kepada Tuhan agar program bisa mendapatkan berkah dan bermanfaat untuk masyarakat. Selamatan dengan menggelar tumpengan sekaligus ajang silaturahmi,” kata Lutfi.

Tumpengan biasanya diikuti perangkat desa dan warga. Terkadang, kata Lutfi, juga dihadiri forkopimcam. Dengan berkumpulnya perangkat dan warga, ini ada semacam mufakat tak tertulis untuk bersama-sama menjaga program yang sudah diperjuangkan Sadarestuwati hingga realisasi.

“Misalnya, setelah selesai pembangunan saluran irigasi di sawah. Bagaimana irigasi ini tidak dimaknai hanya bermanfaat untuk petani, tapi menjadi milik bersama seluruh warga. Sehingga perlu dirawat dan dijaga bersama-sama,” kata Lutfi.

Dijelaskan Lutfi, Sadarestuwati yang juga Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan, sejauh ini berhasil memperjuangkan berbagai aspirasi dari warga Nganjuk. Misalnya pembangunan saluran irigasi dari program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3-TGAI). “Untuk di Kabupaten Nganjuk, P3-TGAI sudah terealisasi di 25 titik,” kata Lutfi.

Selain itu, lanjut dia, program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW). Program infrastruktur yang menghubungkan antar dua desa atau lebih berupa jalan maupun jembatan senilai Rp 600 juta. “Jembatan sudah realisasi di empat kecamatan,” pungkas Lutfi. (hs)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Begini Rencana Kepala Daerah PDI Perjuangan Jatim Usai Dapat Arahan Megawati

BLITAR — Usai pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, para kepala daerah (kada) dan ...
LEGISLATIF

Wakil Ketua DPRD Kota Madiun Sutardi Pimpin Paripurna Bahas PU Fraksi-Fraksi atas Raperda APBD 2026

MADIUN – Wakil Ketua I DPRD Kota Madiun yang juga politisi senior PDI Perjuangan, Sutardi, memimpin rapat paripurna ...
SEMENTARA ITU...

Bupati Trenggalek Ajak Anak Muda Lihat Tantangan sebagai Peluang Kemajuan Bangsa

JAKARTA – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin atau Gus Ipin mengajak generasi muda Indonesia untuk tidak ...
KRONIK

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko: Arahan Ibu Ketum, Kita Harus Selalu Merangkul Rakyat

BLITAR — Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengingatkan seluruh kepala daerah dan wakil kepala ...
KRONIK

Arahan Megawati di Kota Blitar, Mas Dhito: Kepala Daerah Diingatkan untuk Memahami Nilai-nilai Perjuangan Para Pahlawan

BLITAR – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana bersama para kepala daerah – wakil kepala daerah kader PDI ...
HEADLINE

Dihadiri Megawati, 30 Akademisi dari 30 Negara Ikuti Seminar Peringatan 70 Tahun KAA di Kota Blitar

BLITAR — Sabtu (1/11/2025) pagi ini, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menghadiri peringatan 70 ...