JAKARTA – Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memiliki kesiapan dalam menyambut era digital.
“Banyak orang pesimistis dengan inovasi teknologi sebagai bentuk kemajuan yang harus dihindari. Bu Risma memilih menghadapi dan memanfaatkannya untuk meningkatkan layanan kepada publik,” ujar Burhanuddin, seperti dalam keterangan tertulis kepada media, Jumat (18/6/2021).
Sebelumnya, Burhanuddin mendatangi Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Kamis (17/6/2021) untuk mewawancarai Risma terkait riset Indikator Politik Indonesia tentang Persepsi Pemerintah terhadap Ekonomi Digital dan Dampak Sosialnya.
Menurut Burhanuddin, Risma mampu menghadapi disrupsi digital dan tidak menganggap hal tersebut sebagai kendala.
“Beliau banyak cerita tentang bagaimana melakukan inovasi dalam pelayanan publik, seperti e-procurement atau mall pelayanan publik saat beliau menjabat sebagai Wali Kota Surabaya,” kata Burhanuddin,
Pengamat politik lulusan Australian National University itu menyebutkan, selama menjabat sebagai Mensos, Risma juga telah membuat beberapa terobosan. Salah satu terobosan tersebut adalah penyaluran bantuan sosial untuk rakyat miskin.
Kata Burhanuddin, Mensos Risma menerapkan inovasi dengan tujuan agar tidak ada pertemuan tatap muka antara birokrat dengan penerima bantuan. “Dengan cara itu, kemungkinan terjadi penyalahgunaan bisa ditekan,” tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, Risma juga memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan layanan untuk Komunitas Adat Terpencil (KAT).
Pernyataan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia tersebut senada dengan kebijakan Mensos Risma dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
Saat ini, Risma pun tengah mendorong inovasi dalam meningkatkan layanan bagi penyandang disabilitas. Sebagai contoh, pengembangan kursi roda manual menjadi kursi roda elektrik dan motor roda tiga.
Kemudian terdapat pula pengembangan tongkat dengan fitur getar bagi penyandang disabilitas netra.
Menteri yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan ini juga mengembangkan mesin cetak portable seperti yang telah disalurkan kepada Panti Asuhan Tuna Netra Terpadu Aisyiyah Kabupaten Ponorogo baru-baru ini. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS